Terowongan Hamas di Gaza adalah Labirin, Mantan Sandera Akui Israel Tidak Tahu Apa pun
Gambar dari militer Israel pada 15 Desember 2023, menunjukkan sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023. -- Mantan sandera Israel mengatakan terowongan Hamas seperti labirin. 
16:40
9 September 2024

Terowongan Hamas di Gaza adalah Labirin, Mantan Sandera Akui Israel Tidak Tahu Apa pun

Adina Moshe, mantan tahanan Israel yang ditahan oleh faksi Palestina di Jalur Gaza, mengkonfirmasi terowongan Hamas seperti labirin.

Ia mengatakan tentara Israel tidak tahu apa-apa tentang terowongan tersebut dan mencatat Shin Bet (Dinas Keamanan Internal Israel) memintanya menggambar peta terowongan.

Namun, ia menegaskan bahwa dia bukan seorang seniman yang dapat menggambarkan peta tersebut.

“Shin Bet meminta saya untuk menggambar peta terowongan di Gaza, karena mereka tidak tahu apa-apa tentang terowongan tersebut,” kata Adina Moshe kepada Channel 12 Israel, Minggu (8/9/2024).

"Terowongan di Jalur Gaza seperti labirin yang sangat besar yang membentang di bawah tanah di seluruh Jalur Gaza,” lanjutnya.

"Ini bukan sebuah terowongan. Bukan hanya satu, tapi jaringan terowongan yang tak ada habisnya," tambahnya.

Dia menegaskan tekanan militer tidak bisa membantu untuk memulangkan para sandera hidup-hidup dari Jalur Gaza.

“Tekanan militer tidak akan membantu dalam memulangkan para tahanan,” katanya.

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbohong, dan bahwa dia dan tentara tidak mengetahui apa pun tentang terowongan gerakan Hamas di Jalur Gaza," lanjutnya.

Adina Moshe menjelaskan, dalam pidatonya pada protes yang menuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan perlawanan Palestina, bahwa Shin Bet mengiriminya seorang insinyur.

Insinyur itu memintanya untuk menjelaskan seperti apa terowongan, telepon, dan kabel Hamas, apa saja cabang-cabangnya dan di mana lokasinya.

“Dinas keamanan Israel tidak tahu apa-apa tentang terowongan itu,” katanya, seperti diberitakan Al Mayadeen.

Adina Moshe bersama dengan puluhan keluarga sandera Israel di Jalur Gaza, berpartisipasi dalam demonstrasi yang menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza dan kesimpulan dari kesepakatan pertukaran tahanan.

Saat ini terjadi peningkatan intensitas protes dan demonstrasi di Tel Aviv dan di sejumlah permukiman Israel setelah militer Israel menemukan enam mayat sandera di terowongan di Rafah, Jalur Gaza pada Sabtu (31/8/2024).

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.972 jiwa dan 94.761 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (8/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #terowongan #hamas #gaza #adalah #labirin #mantan #sandera #akui #israel #tidak #tahu

KOMENTAR