Tentara Israel Takut Lawan Hamas dan Sembunyi di Gedung: Kami Dikelilingi Penembak Jitu
Tentara Israel, Matan Fezel (kanan), bercerita dalam wawancara dengan Israel Tomorrow, mengatakan ia bersembunyi di gedung bersama rekan-rekannya saat Hamas memantau mereka. Video wawancara tersebut beredar di media sosial X pada Jumat (19/1/2024). 
02:00
21 Januari 2024

Tentara Israel Takut Lawan Hamas dan Sembunyi di Gedung: Kami Dikelilingi Penembak Jitu

Sebuah saluran Israel melakukan wawancara menarik dengan seorang tentara Israel dari dalam Jalur Gaza.

Wawancara tersebut bertepatan dengan pertempuran sengit dengan faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza, termasuk Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Tentara Israel itu bernama Matan Fezel, yang sempat berada di lokasi yang dikuasai Hamas di Jalur Gaza.

"Kami sedang duduk di dalam salah satu bangunan milik Hamas, dan kami tahu betul bahwa kami terancam," kata Matan Fezel dalam wawancara Israel Tomorrow yang beredar di media sosial X pada Jumat (19/1/2024).

Ia mengatakan dia bersama rekan-rekannya tidak berani keluar gedung itu karena yakin Hamas sedang memantau mereka.

"Kami takut meninggalkan gedung karena kami tahu bahwa kami dikelilingi oleh ancaman anti-rudal dan penembak jitu Hamas,” lanjutnya.

Matan Fezel memilih duduk di sana dan menunggu bala bantuan datang.

“Kami sedang duduk di dalam gedung dengan radio kecil, mendengarkan berita, dan kami mendengar komandan Unit 162 kami mengatakan bahwa kami hampir berada di bawah kendali militer,” katanya.

Setelah bantuan datang, ia dan rekan-rekannya baru berani keluar dari gedung.

"Saya berada di Gaza. Saya takut meninggalkan gedung, dan petugas unit mengatakan 'kami telah mengambil kendali militer'," lanjutnya.

Sebelumnya, surat kabar Yedioth Ahronoth juga mengatakan perkiraan tentara Israel menunjukkan bahwa gerakan Hamas di Jalur Gaza belum kehilangan pemimpinnya , dan mayoritas pejuangnya masih hidup setelah 100 hari perang.

Sementara itu, juru bicara militer Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), Abu Ubaida, mengatakan dugaan pencapaian militer yang diumumkan Israel selama agresinya terhadap Gaza adalah hal yang konyol bagi faksi perlawanan Palestina.

“Akan tiba saatnya kita membuktikan bahwa klaim ini salah dan cacat,” ucapnya.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel meluncurkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 24.927 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (20/1/2024).

Tercatat 1.147 kematian di wilayah Israel selama konflik terbaru dengan Hamas.

Selain itu, dilaporkan ada 360 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (18/1/2023).

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #tentara #israel #takut #lawan #hamas #sembunyi #gedung #kami #dikelilingi #penembak #jitu

KOMENTAR