Kecaman Keras Abbas atas Usulan Pemindahan Warga Gaza
Situasi kehancuran di Beit Lahia, Gaza utara, yang porak-poranda diserang Israel pada Minggu (3/11/2024).(AFP)
11:30
27 Januari 2025

Kecaman Keras Abbas atas Usulan Pemindahan Warga Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (26/1/2025) mengecam setiap proyek yang bertujuan untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.

Penolakan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menyarankan pemindahan warga Palestina dari wilayah yang telah hancur akibat perang Israel-Hamas.

Dalam pernyataannya, meskipun tidak menyebut nama pemimpin AS tersebut, Abbas menegaskan penolakan dan kecaman keras terhadap setiap proyek yang berusaha menggusur warganya dari Jalur Gaza.

"Warga Palestina tidak akan meninggalkan tanah dan tempat-tempat suci mereka," imbuh pernyataan itu, yang dikutip dari AFP pada Senin (27/1/2025).

Sebelumnya, pada Sabtu, Trump menyatakan keinginannya agar Yordania dan Mesir menerima warga Palestina dari Gaza, dengan saran untuk membersihkan wilayah tersebut.

Namun, gagasan ini dengan cepat ditolak oleh Yordania, sementara Mesir juga telah menegaskan penolakannya terhadap saran pemindahan warga Gaza.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kepresidenan Palestina, yang berpusat di Tepi Barat yang diduduki Israel, Abbas menegaskan, "Kami tidak akan membiarkan terulangnya bencana yang menimpa rakyat kami pada tahun 1948 dan 1967".

Bencana pertama, yang dikenal oleh warga Palestina sebagai Nakba atau "malapetaka", terjadi ketika ratusan ribu orang mengungsi selama perang yang bertepatan dengan berdirinya Israel.

Sementara itu, perang Arab-Israel pada 1967, yang mengakibatkan Israel menaklukkan Gaza dan Tepi Barat, dikenal sebagai Naksa atau kemunduran, yang menyebabkan ratusan ribu orang lainnya mengungsi.

Abbas menambahkan, setiap kebijakan yang merusak persatuan tanah Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, akan ditolaknya.

Ia juga meminta Trump untuk melanjutkan upayanya mendukung gencatan senjata Gaza yang dimulai pada 19 Januari 2025.

Selain itu, Abbas menyatakan, Otoritas Palestina tetap siap untuk mengambil alih pemerintahan di wilayah yang dilanda perang tersebut.

Tag:  #kecaman #keras #abbas #atas #usulan #pemindahan #warga #gaza

KOMENTAR