Sensasi Memelihara African Cichlid, Ikan Hias Cantik yang Mengenali Pemiliknya
ANEKA WARNA: African Cichlid koleksi Nauval Helmy di Jakarta Cichlid. Di antaranya aulonocara dragon blood, nimbochromis venustus, dan aulonocara OB peacock. (Nauval Helmy untuk Jawa Pos)
08:16
18 November 2024

Sensasi Memelihara African Cichlid, Ikan Hias Cantik yang Mengenali Pemiliknya

Bukan sekadar ikan hias biasa, African cichlid dikenal sebagai ikan yang cerdas, bahkan mampu mengenali pemiliknya. Karakter itulah yang membuat African cichlid tengah menjadi tren.

Salah satu daya tarik African cichlid (siklid) adalah warnanya yang beragam. Di dalam satu keluarga, ada yang berkelir kuning, merah, dan biru. Beberapa bahkan memiliki kombinasi dua warna.

"Aneka warna itulah yang membikin mereka sangat menarik di mata pencinta ikan," kata pemilik Jakarta Cichlid Nauval Helmy kepada Jawa Pos pekan lalu.

Selain warna, karakter African cichlid begitu unik. Dia mengungkapkan, ikan yang masuk famili Cichlidae tersebut bisa mengenali pemiliknya. Kalau kita rutin memberi makan, lama-kelamaan mereka tahu siapa yang sering mengurus. ’’Jadi, setiap pulang kerja, misalnya, kita disambut sama mereka dengan menempel kaca akuarium,’’ ujarnya.

ANEKA WARNA: African Cichlid koleksi Nauval Helmy di Jakarta Cichlid. Di antaranya aulonocara dragon blood, nimbochromis venustus, dan aulonocara OB peacock. (Nauval Helmy untuk Jawa Pos)

Nauval bercerita, ikan-ikan tersebut mengumpul di kaca saat pemiliknya mendekat. Seperti antre minta makan. ’’Tetapi, kalau yang datang bukan pemiliknya, responsnya berbeda,’’ katanya.

African cichlid, tampaknya, cukup selektif dalam bersikap. Hal itu menunjukkan kecerdasannya dalam mengenali orang-orang yang sering mereka lihat. Kepada orang yang baru pertama melihat, mereka cenderung cuek. Tidak langsung akrab dengan orang baru. Mereka hanya akan menyambut anggota keluarga yang sering tampak di rumah.

African cichlid berasal dari danau di Afrika, terutama Danau Malawi. Jenis-jenis dari danau itu lebih umum ada di Indonesia. Termasuk aulonocara OB peacock, aulonocara dragon blood, dan nimbochromis venustus. Di antara banyak jenis cichlid, beberapa yang populer di Indonesia adalah red lash, aulonocara albino, serta aulonocara red flush.

ANEKA WARNA: African Cichlid koleksi Nauval Helmy di Jakarta Cichlid. Di antaranya aulonocara dragon blood, nimbochromis venustus, dan aulonocara OB peacock. (Nauval Helmy untuk Jawa Pos)

Menurut Nauval, perawatan African cichlid tidaklah sulit, terutama bagi yang sudah terbiasa memelihara ikan. Kunci utama merawat ikan tersebut adalah menjaga filtrasi. Sebab, ikan-ikan itu cenderung sering makan sehingga fesesnya juga banyak.

Meski berasal dari Afrika, cichlid ternyata cukup mudah beradaptasi dengan air di Indonesia. Apalagi, sekarang sudah banyak yang menangkarkan sehingga adaptasinya lebih mudah. ’’Yang penting, pH (keasaman) air harus sekitar 7. Jika pH di bawah itu, tambahkan garam atau karang laut untuk menstabilkan kualitas air,’’ jelasnya.

African cichlid memakan berbagai jenis makanan. Namun agar warnanya tetap cerah, mereka membutuhkan pelet khusus warna. Termasuk yang diproduksi Nauval untuk kebutuhan ikan-ikan. Pelet tersebut diformulasikan khusus untuk menjaga warna yang merupakan daya tarik utama cichlid.

ANEKA WARNA: African Cichlid koleksi Nauval Helmy di Jakarta Cichlid. Di antaranya aulonocara dragon blood, nimbochromis venustus, dan aulonocara OB peacock. (Nauval Helmy untuk Jawa Pos)

Cichlid senang hidup berkelompok. Lantaran itulah, Nauval menyarankan untuk memeliharanya banyak dalam satu akuarium. ’’Minimal akuarium ukuran 1 meter bisa diisi 30 ekor,’’ ungkapnya. Kalau cuma 2–3 ekor, dia menambahkan, mereka justru berpotensi berantem karena sifat teritorialnya sangat kuat. Dalam jumlah banyak, ikan-ikan tersebut lebih harmonis dan nyaman.

Harga African cichlid sangat bervariasi. Mulai yang murah Rp 5 ribu hingga jutaan rupiah. Banderol itu bergantung pada jenis dan kualitasnya. Makin unik atau warnanya kuat, harganya makin mahal. Faktor lain adalah kontestasi. Salah satu varian yang bisa mahal adalah aulonocara dragon blood, terutama jika sudah juara kontes.

ANEKA WARNA: African Cichlid koleksi Nauval Helmy di Jakarta Cichlid. Di antaranya aulonocara dragon blood, nimbochromis venustus, dan aulonocara OB peacock. (Nauval Helmy untuk Jawa Pos)

Nauval memastikan pasar African cichlid masih cukup besar. Selain di Indonesia, dia bisa menembus pasar ekspor seperti Thailand, Brunei, dan Amerika Serikat. (far/c6/dri)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #sensasi #memelihara #african #cichlid #ikan #hias #cantik #yang #mengenali #pemiliknya

KOMENTAR