Mengenal Bentuk Lutut O dan X pada Anak: Kapan Orang Tua Perlu Khawatir?
Banyak orang tua cemas saat melihat lutut anak mereka berbentuk huruf O atau X. Padahal umumnya kondisi itu merupakan fase normal perkembangan lutut anak. “Bentuk kaki menyerupai huruf O dan X sering kali merupakan bagian dari proses tumbuh kembang lutut anak khususnya di bawah usia enam tahun,” jelas Spesialis Ortopedi RS Premier Surabaya dr Anggitadewi SpOT.
Saat ini masih ditemui orang tua yang mencoba berbagai cara tradisional. Seperti mengikat kaki anak pada bagian tengah untuk meluruskan bentuk lututnya. Sayangnya, dr Anggitadewi menegaskan bahwa metode itu belum terbukti secara ilmiah efektif dalam memperbaiki kondisi lutut anak.
Perlu dicatat bahwa lutut anak usia 0–2 tahun, kata dr Anggitadewi, memang cenderung berbentuk huruf O (genu varum). ‘’Ini adalah bagian dari perkembangan normal dan biasanya tidak memerlukan intervensi medis,” ungkapnya.
Sementara pada usia 2,5–4 tahun, lutut anak secara alami akan menjadi lurus kemudian menyerupai huruf X (genu valgum) sebelum akhirnya kembali lurus pada kisaran usia 6 tahun.
“Orang tua tidak perlu khawatir jika bentuk lutut anak masih dalam rentang normal sesuai usianya. Namun jika ada kekhawatiran, sebaiknya konsultasikan ke dokter ortopedi untuk memastikan apakah kondisi tersebut normal atau memerlukan perhatian khusus,” jelas dr Anggitadewi.
Meski sebagian besar kasus lutut O dan X pada anak-anak bersifat normal, ada kondisi yang harus diwaspadai terutama jika terjadi pada anak di atas usia 10 tahun. “Jika lutut berbentuk O atau X muncul setelah usia 10 tahun penyebabnya beragam. Bisa karena cidera, infeksi, atau peradangan di sekitar lutut,” kata dr Anggitadewi.
Spesialis Ortopedi RS Premier Surabaya dr Anggitadewi SpOT. (Istimewa)
Selain itu, obesitas juga dapat memperburuk kondisi lutut O dan X. Beban tubuh yang berlebihan memberi tekanan ekstra pada lutut sehingga memperburuk bentuk dan fungsi sendi. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pada orang dewasa, lutut berbentuk O atau X dapat meningkatkan risiko kerusakan sendi lutut dini. “Jika tidak dijaga, lutut O dan X pada orang dewasa rentan mengalami kerusakan sendi. Oleh sebab itu kami selalu menyarankan pola hidup sehat, olahraga ringan, dan menjaga berat badan ideal,” ungkapnya.
Olahraga dengan dampak tinggi seperti sepak bola atau futsal sebaiknya dihindari oleh penderita lutut O atau X karena berisiko memperparah cedera pada struktur lutut.
Pencegahan utama lutut O dan X pada anak dapat dilakukan melalui pola makan sehat, aktivitas fisik yang cukup, serta pemenuhan vitamin D untuk menunjang kesehatan tulang. “Vitamin D sangat penting, terutama sejak usia satu tahun untuk mendukung perkembangan tulang dan lutut anak,” jelas dr Anggitadewi.
Jika kondisi lutut anak berada di rentang normal, dokter biasanya hanya melakukan observasi rutin setiap tiga hingga enam bulan. Namun jika sudut kelainan sudah signifikan maka dapat dipertimbangkan tindakan rekonstruksi atau operasi berdasarkan hasil hitung sudut melalui rontgen.
Sebagai alternatif, penggunaan alat bantu seperti KAFO (knee-ankle-foot orthosis) dapat membantu menahan laju kelainan pada beberapa kasus, meskipun tidak semua anak membutuhkan alat ini.
“Kami berharap anak-anak dapat tumbuh dengan lutut yang optimal, sehingga terhindar dari risiko kerusakan sendi dini,” tutup dr Anggitadewi.
Bagi orang tua yang khawatir, konsultasikan kondisi anak ke dokter ortopedi untuk mendapatkan diagnosis dan arahan yang tepat. Dengan perhatian dan penanganan dini, kesehatan tulang dan lutut anak dapat terjaga dengan baik.
Tag: #mengenal #bentuk #lutut #pada #anak #kapan #orang #perlu #khawatir