Sering Radang Tenggorokan dan Bau Mulut? Bisa Jadi Ini Pemicunya
Ilustrasi radang tenggorokan dan amandel. Kenali perbedaan radang tenggorokan dan amandel bermasalah yang sekilas gejalanya mirip. (IndiaTV News)
16:42
20 Januari 2025

Sering Radang Tenggorokan dan Bau Mulut? Bisa Jadi Ini Pemicunya

Walau kita sudah berusaha cukup tidur dan menjaga pola makan demi meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi terkadang penyakit radang tenggorokan selalu datang.

Sakit tenggorokan yang berulang bisa disebabkan oleh batu amandel, terutama jika iritasi terus-menerus muncul atau berlangsung lebih dari sebulan. Kondisi tersebut kerap diikuti dengan rasa tidak enak di mulut sehingga napas pun berbau.

Gejala utamanya termasuk sulit menelan dan merasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di bagian belakang tenggorokan. Saat membuka mulut untuk memeriksa, akan terlihat bintik-bintik putih pada amandel (tonsil).

Batu amandel terbentuk di amandel, yaitu dua massa bulat dan berdaging yang ditemukan di bagian belakang tenggorokan.

Amandel adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang berarti amandel bertugas "menangkap" dan membunuh kuman yang mencoba masuk ke tubuh melalui mulut dan hidung.

Seperti ginjal dan kantong empedu, amandel juga mampu menumbuhkan bagian-bagian kecil, keras, dan terkalsifikasi yang tampak putih atau kuning.

“Amandel mengandung kantong alami atau kripta tonsil yang dapat menjebak berbagai bahan, seperti partikel makanan, sel-sel mati, bakteri, dan lendir,” kata dokter gigi Ben Gee.

Seiring waktu, partikel-partikel yang terjebak itu bercampur dengan mineral seperti kalsium dari liur, akan mengeras dan membentuk batu amandel.

Faktor penyebab batu amandel

Menurut dokter spesialis THT di Singapura, Dr.Raymond Ngo, batu amandel sebenarnya jarang terjadi.

"Belum diketahui mengapa beberapa orang terkena batu amandel dan beberapa tidak," kata Dr.Ngo.

Ilustrasi batu amandel Ilustrasi batu amandel

Namun, mungkin ada beberapa kecenderungan seperti memiliki kripta (lekukan) amandel yang lebih dalam atau lebih besar sehingga menjadi lingkungan yang sempurna bagi serpihan seperti partikel makanan, lendir, dan bakteri untuk menumpuk dan mengeras seiring waktu.

Kebersihan mulut yang buruk merupakan faktor lainnya.

"Jika kita tidak menyikat gigi, memakai benang gigi, dan membersihkan lidah secara teratur, hal itu dapat menyebabkan peningkatan penumpukan bakteri dan sisa makanan di mulut, yang dapat mengendap di kripta amandel", kata Dr. Gee.

Faktor-faktor lain meliputi penurunan produksi air liur, radang amandel yang berulang, alergi, masalah sinus, dan sering pilek.

Faktor-faktor ini berkontribusi dengan cara mengurangi kemampuan untuk membilas bakteri, menyebabkan peradangan yang memperbesar amandel sehingga lebih banyak kotoran terperangkap, atau menciptakan post-nasal drip di mana lendir dapat menumpuk di amandel.

Pola makan ternyata juga berperan. Misalnya, makanan seperti susu, keju, dan yoghurt dapat menyebabkan penumpukan serpihan kaya kalsium, yang dapat mengeras menjadi batu.

"Sementara itu, makanan manis, lengket, atau olahan dapat memicu pertumbuhan bakteri atau meninggalkan partikel kecil yang dapat dengan mudah terperangkap di kripta amandel", kata Dr.Gee.

Perlukah diangkat?

Tergantung pada seberapa parah batu tersebut mengganggu, jika tidak, tidak ada yang perlu dilakukan.

"Secara umum, pasien tidak memerlukan perawatan, kecuali jika mereka memiliki bau mulut atau ketidaknyamanan akibat infeksi kronis itu,” kata Dr.Ngo.

Kabar baiknya, batu amandel dapat dikeluarkan oleh dokter dengan alat berujung tumpul dan panjang. Namun, batu yang dikeluarkan dengan cara ini akan terbentuk kembali dengan sangat cepat.

"Satu-satunya cara untuk mencegah terbentuknya kembali adalah dengan mengangkat amandel melalui pembedahan." ujarnya.

Tidak disarankan untuk mengambil sendiri batu amandel di depan cermin, karena bisa menyebabkan trauma lokal dan perdarahan.

Untuk batu amandel yang berukuran kecil, Dr.Gee menyarankan untuk rutin berkumur dengan air garam karena bisa mengurangi bakteri, meringankan iritasi, dan lama-kelamaan membuat batu lepas.

Tag:  #sering #radang #tenggorokan #mulut #bisa #jadi #pemicunya

KOMENTAR