5 Tips Membakar Lemak Selama Berpuasa di Bulan Ramadan ala Ade Rai
Ade Rai. (YouTube Dunia Ade Rai)
18:41
23 Maret 2024

5 Tips Membakar Lemak Selama Berpuasa di Bulan Ramadan ala Ade Rai

Ada begitu banyak manfaat yang diperoleh tubuh selama menjalani puasa, apalagi ketika melakukannya selama sebulan penuh di bulan Ramadan.   Puasa dikenal mampu meningkatkan metabolisme tubuh, mengendalikan nafsu makan, mengurangi risiko diabetes, dan masih banyak lagi.   Nah, ternyata momen menjalani puasa di bulan Ramadan juga bisa dimanfaatkan untuk membakar lemak tubuh. Berikut lima tips membakar lemak selama berpuasa di bulan Ramadan ala Ade Rai:  

  1. Berolahraga sebelum berbuka puasa   Dalam penjelasannya di kanal YouTube Dunia Ade Rai, pria berusia 53 tahun tahun itu menyarankan untuk berolahraga di waktu menjelang buka puasa.   Alasannya karena ketika tubuh kita tidak menerima makanan selama berjam-jam, tubuh kita secara otomatis akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi.   Nah, untuk memaksimalkan penggunaan atau pembakaran lemak ini, Ade Rai menyarankan untuk berolahraga selama sekitar 30 menit atau bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Pria berambut gondrong itu juga lebih menyarankan untuk melakukan olahraga angkat beban ketimbang kardio.   

  "Kenapa? Karena kalau di cardio exercise kadang-kadang teman-teman kan kalau kardio sering otomatis keringat dan sebagainya. Nah, sedangkan kita berbicara puasa di bulan Ramadan kan dry fasting, kita kan enggak minum, nah jadi kalo latihan beban biasanya keringatnya pasti lebih sedikit," jelas Ade Rai.   2. Berbuka dengan Kurma + lanjut olahraga sebelum makan besar   Ade Rai menyebut Kurma sebagai salah satu makanan yang paling tepat untuk berbuka puasa. Kandungan gula pada Kurma mampu menormalkan kadar gula darah yang rendah karena berpuasa. Selain itu Kurma juga merupakan buah yang kaya akan serat.   "(Kurma) jauh lebih baik daripada kita minum sirup. Jauh lebih baik daripada mungkin temen-teman biasa teh manis," kata Ade Rai.  

  Setelah berbuka dengan Kurma, Ade Rai menyarankan untuk melanjutkan olahraga sebentar untuk semakin memaksimalkan pembakaran lemak. Setelahnya, baru boleh menyantap makanan berat.   3. Menyiasati jumlah karbohidrat   Saat makan besar hingga malam harinya, Ade Rai menyarankan untuk tidak mengonsumsi karbohidrat lebih dari 200 gr. Contoh makanan yang jumlah karbohidratnya tinggi antara lain nasi, kentang, singkong, ubi, hingga makanan/minuman manis.    Ade Rai juga mengatakan ketimbang makan makanan yang cuma tinggi di kandungan karbohidratnya saja, lebih baik makan makanan yang tinggi dalam karbohidrat sekaligus serat. Contohnya nasi merah, kentang, atau singkong. Tapi ingat, makan secukupnya saja agar jumlah karbohidrat tidak berlebih.  

  4. Tetap menjaga makan   Ade Rai juga mengingatkan kembali bahwa puasa punya banyak manfaat untuk tubuh. Maka dari itu, ketika tiba waktunya berbuka, manfaat yang sudah didapatkan tubuh itu jangan dirusak dengan makan sembarangan. Tetap perhatikan apa saja yang dimakan dan pastikan untuk makan secukupnya.   Pada waktu berbuka hingga sahur, ketimbang menambah jumlah kalori, Ade Rai lebih menyarankan untuk memperbanyak jumlah cairan dalam tubuh. Misalnya dengan banyak mengonsumsi air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang berkurang setelah berpuasa.   5. Perhatikan makanan yang disantap saat sahur   Karena sudah mengonsumsi karbo di jam antara buka puasa hingga malam harinya, Ade Rai menyarankan untuk fokus mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dan lemak baik saat sahur. Contohnya seperti telur, dada ayam, ikan, hingga alpukat.  

  Konsumsi karbohidrat tetap diperbolehkan namun dalam jumlah yang sedikit saja. Jika bisa tanpa karbohidrat sebenarnya akan lebih baik, tapi tetap ingat untuk tidak memaksakan diri karena kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #tips #membakar #lemak #selama #berpuasa #bulan #ramadan

KOMENTAR