Waspada! Konsumsi Vitamin D Berlebihan Bisa Berakibat Fatal: Bukti Kasus Kematian Lansia di Inggris karena Overdosis
Seorang koroner di Surrey, Inggris, telah mendesak adanya perubahan pada peraturan dan edukasi terkait suplemen vitamin D setelah seorang pria berusia 89 tahun, David Mitchener, meninggal karena overdosis.
Pada bulan Mei 2023 lalu, penyelidikan atas kematian David Mitchener di Rumah Sakit East Surrey telah selesai.
Penyelidikan tersebut menyimpulkan bahwa Mitchener meninggal akibat keracunan vitamin D, seperti yang dilansir dari BBC, Sabtu (2/3).
Selain kareba keracunan vitamin D, Mitchener juga memgalami hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi dalam darah), serta gagal ginjal dan jantung.
Kesimpulan akhir dari penyelidikan ini adalah kematian tak terduga akibat kesalahan (misadventure).
Seorang Koroner yang menangani kasus ini setelah kematian Mitchener, telah menulis kepada Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial serta Badan Standar Makanan (FSA) untuk mendesak perubahan terkait regulasi dan edukasi suplemen vitamin D.
Laporan dan Risiko Overdosis Vitamin D
Laporan menyebutkan bahwa Mitchener telah mengonsumsi suplemen vitamin D selama sedikitnya sembilan bulan sebelum kematiannya.
Sebelum meninggal, hasil tes menunjukkan kadar vitamin D dalam darahnya mencapai 380, yang merupakan batas maksimum yang dapat diukur oleh laboratorium.
Menurut pedoman NHS (National Health Service), mengonsumsi suplemen vitamin D dalam jumlah berlebihan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan hiperkalsemia, yaitu kondisi di mana terlalu banyak kalsium menumpuk di dalam tubuh.
Hal ini dapat merusak ginjal dan jantung. NHS merekomendasikan asupan vitamin D harian sebesar 10 mikrogram untuk kebanyakan orang.
Koroner, dalam laporannya, mengkritik kurangnya regulasi dan edukasi terkait suplemen vitamin D, dan menyatakan bahwa hal ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Dilansir dari laman Daily Mail, Sabtu (2/3), Koroner tersebut mendesak dan merekomendasikan beberapa perubahan, termasuk:
Membatasi penjualan suplemen vitamin D dosis tinggi: Suplemen vitamin D dengan dosis tinggi hanya boleh tersedia dengan resep dokter.
Meningkatkan edukasi tentang risiko overdosis vitamin D: Masyarakat perlu di edukasi tentang bahaya overdosis vitamin D dan pentingnya mengikuti anjuran dosis.
Membuat informasi tentang suplemen vitamin D lebih mudah diakses: Informasi tentang kandungan dan efek samping suplemen vitamin D harus mudah diakses oleh masyarakat.
Potensi Bahaya dan Kurangnya Peringatan
Jonathan Stevens, asisten koroner di Surrey, menyatakan keprihatinannya bahwa suplemen vitamin D dapat memiliki risiko dan efek samping yang sangat serius jika dikonsumsi secara berlebihan.
Selain itu dia juga menekankan soal persyaratan pelabelan yang saat ini tidak mewajibkan peringatan tersebut dicantumkan pada kemasan.
Stevens juga menyoroti kurangnya peringatan dan panduan dosis yang sesuai pada kemasan suplemen.
Menanggapi laporan tersebut, Badan Standar Makanan (FSA) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial (DHSC) menyatakan akan memberikan tanggapan kepada koroner.
Laporan tersebut juga dikirimkan kepada perusahaan yang menjual suplemen yang dikonsumsi oleh Mitchener.
Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya
Kematian Mitchener dan kasus serupa lainnya menjadi sorotan pentingnya edukasi dan regulasi yang lebih baik terkait suplemen vitamin D.
Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D dan mengikuti anjuran dosis dengan cermat sangatlah penting untuk keamanan dan kesehatan Anda.
Meskipun FSA menyatakan bahwa tanggung jawab kebijakan untuk suplemen makanan di Inggris tidak sepenuhnya berada di bawah mereka, dan DHSC menyatakan belasungkawa kepada keluarga Mitchener, mereka akan mempertimbangkan temuan koroner secara menyeluruh dan memberikan tanggapan pada waktunya.
Tag: #waspada #konsumsi #vitamin #berlebihan #bisa #berakibat #fatal #bukti #kasus #kematian #lansia #inggris #karena #overdosis