Pria Tewas Tertembak Bisa ''Hadir'' di Pengadilan pakai AI
Chris Pelkey, pria tewas korban penembakan di Arizona, AS, yang bisa hadir di pengadilan berkat AI (BBC)
22:36
19 Mei 2025

Pria Tewas Tertembak Bisa ''Hadir'' di Pengadilan pakai AI

- Pria bernama Chris Pelkey (37) tewas tertembak dalam sebuah insiden di jalan raya Arizona, negara bagian Amerika Serikat empat tahun lalu, atau pada 2021.

Meski sudah berlalu beberapa tahun, sidang putusan kasus penembakan ini baru digelar pada Mei 2025 dan membuat pelaku penembakan, Gabriel Horcasitas, divonis penjara 10 tahun.

Menariknya, Pelkey sebagai korban meninggal dunia bisa "hadir" dalam persidangan dan  memberikan pernyataan. "Kehadiran" mendiang Pelkey bisa terjadi berkat bantuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Dalam praktiknya Stacey Wales, saudara perempuan korban, menggunakan rekaman suara, video dan gambar Pelkey untuk membuat video pernyataan, dibantu dengan AI. Video ini kemudian diputar di persidangan.

"Untuk Gabriel Horcasitas, pria yang menembak saya, sangat disayangkan kita bertemu dalam situasi seperti itu. DI kehidupan lain, kita mungkin bia berteman," kata Pelkey versi AI.

"Saya percaya pada pengampunan dan Tuhan maha pengampun," lanjut dia. 

Adapun Todd Lang, hakim dalam kasus ini tidak mempermasalahkan penggunaan AI dalam persidangan. Dia justru menilai bahwa keterlibatan AI dalam kasus ini dapat mewakili korban.

Kehadiran AI dalam pengadilan ini juga tidak memengaruhi putusan. AI dihadirkan setelah putusan dijatuhkan kepada pelaku. 

"Saya berterimakasih (pada AI). Walau Anda (Pelkey) sebenarnya marah, keluarga geram, saya mendengar pengampunan itu dan terasa tulus," kata Lang.

Pengadilan di wilayah Arizona sendiri memang sudah mulai menggunakan AI untuk beberapa hal. Misalnya ketika pengadilan mengeluarkan putusan, mereka menggunakan AI agar putusan itu mudah dipahami orang, dihimpun KompasTekno dari BBC, Senin (19/5/2025).

Pemerintah Brasil pakai AI untuk analisis laporan hukum

Penggunaan AI dalam tindakan hukum bukan pertama kalinya dilakukan. Pada Juni 2024 lalu, pemerintah Brasil memakai juga layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari OpenAI untuk menganalisis dokumen hukum.

Praktik ini ditempuh guna menghemat anggaran negara tersebut, khususnya dalam menangani kasus hukum.

Dalam praktiknya, layanan AI induk ChatGPT itu membantu pemerintah Brasil menganalisis apakah suatu kasus perlu ditindaklanjuti atau tidak. Dari situ, kantor Jaksa Agung Brasil atau disebut Advocacia-Geral da União (AGU) bisa menentukan keputusan akhirnya.

Layanan AI itu juga dikerahkan untuk membantu memetakan tren hingga tindakan yang potensial bagi lembaga terkait.

Kantor kejaksaan Brasil tak merinci berapa harga layanan itu. Hanya menyebutkan bahwa Microsoft lah yang akan menyediakan layanan AI dari OpenAI tersebut lewat platform komputasi cloud Azure.

AGU menyatakan bahwa layanan AI itu bakal menjadi pelengkap, dan tidak serta merta menggantikan pekerja yang sudah ada sebelumnya.

"Ini akan membantu mereka mendapatkan efisiensi serta akurasi, dan semua aktivitas (tetap) dimonitor sepenuhnya oleh manusia," ujar pihak AGU, dikutip dari Reuters.

Adapun anggaran untuk memproses hukum di Brasil dinilai menghabiskan sebagian besar anggaran federal. Walaupun AGU tak membeberkan alasan kenaikan biaya pengadilan di negaranya.

Pada tahun 2025, pemerintah memproyeksikan bahwa anggaran hukum akan menghabiskan 70,7 miliar real Brasil (sekitar Rp 213 triliun), untuk kasus yang tidak bisa lagi diproses lebih lanjut lewat mekanisme banding.

Angka itu belum termasuk urusan lain yang diasumsikan bernilai sekitar 30 miliar real Brasil (sekitar Rp 90 triliun) per tahun. Jadi, total anggaran yang diperlukan untuk tahun 2025 sekitar 100 miliar real Brasil (sekitar Rp 301 triliun).

Jumlah itu meningkat tajam dibanding tahun 2015, ketika anggaran hukum Brasil mencapai 37,3 miliar real Brasil (sekitar Rp 112 triliun).

Jumlah itu juga 15 persen lebih besar dari anggaran yang dialokasikan untuk membayar asuransi pengangguran dan bonus upah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Tag:  #pria #tewas #tertembak #bisa #hadir #pengadilan #pakai

KOMENTAR