Stevia dan Diabetes: Mengupas Manfaat, Risiko, dan Fakta Ilmiah di Balik Pemanis Alami Rendah Kalori
Ilustrasi gula stevia (Dok. Freepik)
13:33
11 November 2025

Stevia dan Diabetes: Mengupas Manfaat, Risiko, dan Fakta Ilmiah di Balik Pemanis Alami Rendah Kalori

- Stevia kini semakin populer sebagai alternatif alami pengganti gula, terutama di kalangan penderita diabetes yang ingin menikmati rasa manis tanpa khawatir akan lonjakan gula darah. Dikenal memiliki kadar kalori yang sangat rendah, stevia dianggap mampu membantu mengontrol kadar glukosa sekaligus mendukung gaya hidup sehat. Namun, seberapa aman dan efektif sebenarnya stevia untuk penderita diabetes?

Stevia merupakan pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana, semak yang tumbuh di kawasan Amerika Utara dan Selatan. Kandungan utama dalam stevia adalah senyawa steviol glikosida, yang memiliki tingkat kemanisan hingga 150–300 kali lebih tinggi dari gula pasir biasa. Meski sangat manis, stevia hampir tidak mengandung kalori, sehingga dikategorikan sebagai pemanis nol kalori.

Banyak produk stevia yang beredar di pasaran, seperti SweetLeaf, Truvia, dan Pure Via. Karena steviol glikosida memiliki sedikit rasa pahit setelah dikonsumsi, produsen biasanya menambahkan bahan lain untuk menyeimbangkan cita rasanya. Stevia dapat digunakan untuk minuman panas maupun dingin, ditaburkan di atas oatmeal, atau dicampurkan ke dalam makanan sehat lainnya.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), steviol glikosida termasuk dalam kategori "Generally Recognized as Safe (GRAS)" atau aman digunakan dalam makanan dan minuman. Namun, status ini hanya berlaku untuk ekstrak stevia murni, bukan daun stevia utuh yang belum diolah.

Hubungan Stevia dengan Diabetes

Bagi penderita diabetes, stevia menjadi solusi manis yang aman. American Heart Association (AHA) dan American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa pemanis seperti stevia bisa bermanfaat jika digunakan secara bijak dan tidak disertai dengan konsumsi kalori berlebih setelahnya.

Dilansir dari Medical News Today, terdapat penelitian tahun 2018 yang menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang diberi pemanis stevia, seperti puding kelapa rendah kalori, dapat menurunkan kadar glukosa darah dalam waktu 60 hingga 120 menit setelah dikonsumsi, bahkan sebelum tubuh memproduksi insulin. Hal ini menunjukkan bahwa stevia berpotensi membantu menjaga kestabilan gula darah.

Selain itu, beberapa studi menemukan bahwa stevia dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol pada penderita diabetes, sekaligus membantu mencegah kerusakan hati dan ginjal yang kerap menjadi komplikasi penyakit ini.

Manfaat Stevia Berdasarkan Penelitian

Berbagai riset menunjukkan sejumlah manfaat stevia bagi penderita diabetes. Studi tahun 2016 mengungkap bahwa bubuk daun stevia kering mampu menurunkan kadar gula darah baik dalam kondisi puasa maupun setelah makan. Selain itu, peserta penelitian juga mengalami penurunan kadar lemak darah.

Penelitian lain pada hewan percobaan tahun 2013 menunjukkan bahwa konsumsi bubuk daun stevia dapat mengurangi risiko kerusakan hati dan ginjal. Studi lanjutan pada tahun 2015 menemukan bahwa stevia memiliki sifat antioksidan yang membantu melawan stres oksidatif, faktor yang turut memperburuk kondisi diabetes.

Manfaat lainnya adalah efek kenyang yang lebih lama. Dalam sebuah eksperimen kecil, peserta yang mengonsumsi camilan mengandung stevia merasa kenyang lebih lama meski kalorinya lebih rendah dibanding mereka yang mengonsumsi gula biasa. Kadar gula darah dan insulin mereka juga tercatat lebih stabil setelah makan.

Namun, meskipun hasilnya menjanjikan, ulasan dari lebih dari 370 penelitian menunjukkan bahwa bukti ilmiah tentang manfaat jangka panjang stevia masih belum sepenuhnya konklusif.

Risiko, Efek Samping, dan Alternatif Lain

Secara umum, stevia aman digunakan dalam jumlah sedang. Namun, beberapa produk komersial mengandung tambahan sugar alcohol seperti eritritol atau sorbitol yang dapat menimbulkan efek samping ringan, seperti perut kembung, mual, dan kram pada sebagian orang dengan pencernaan sensitif. Meski begitu, bahan-bahan tersebut tidak memengaruhi kadar gula darah secara signifikan dan masih dianggap aman untuk penderita diabetes.

Penting bagi konsumen untuk membaca label produk sebelum membeli. Beberapa pemanis berlabel “stevia” bisa saja dicampur dengan bahan lain yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

Selain stevia, ada juga pemanis buatan lain yang telah disetujui FDA untuk penderita diabetes, seperti sucralose (Splenda), aspartame (NutraSweet), saccharin (Sweet’N Low), dan acesulfame potassium (Sunnet). Meskipun tidak mengandung kalori, beberapa produk yang menggunakan pemanis ini masih memiliki karbohidrat tersembunyi, sehingga pengguna tetap harus memperhatikan nilai gizi pada kemasannya.

Penggunaan stevia untuk memasak atau memanggang juga perlu diperhatikan, karena stevia tidak dapat mengaramel seperti gula biasa. Walau cocok untuk minuman dan makanan ringan, stevia tidak selalu dapat menggantikan gula dalam semua resep.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #stevia #diabetes #mengupas #manfaat #risiko #fakta #ilmiah #balik #pemanis #alami #rendah #kalori

KOMENTAR