Kenapa Kita Sering Kesemutan? Ini Dia Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi Kesemutan. (Freepik)
18:55
29 Oktober 2025

Kenapa Kita Sering Kesemutan? Ini Dia Penjelasan Ilmiahnya

Pernahkah kamu tiba-tiba merasakan sensasi seperti ditusuk jarum di tangan atau kaki setelah duduk terlalu lama? Ini namanya kesemutan. Sensasi ini memang umum terjadi dan biasanya akan hilang begitu kamu mengubah posisi tubuh. Akan tetapi, kalau kesemutan sering datang tanpa sebab yang jelas, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal bahwa ada yang salah dalam tubuhmu dan perlu diperhatikan lebih jauh.

Menurut HelloSehat, kesemutan atau parestesia adalah sensasi tidak biasa pada kulit yang terasa seperti tertusuk, terbakar, atau mati rasa. Umumnya, hal ini terjadi karena tekanan pada saraf atau aliran darah yang terhambat misalnya saat kita duduk bersila atau tidur dengan tangan tertindih. Tapi, penyebabnya tak selalu sesederhana itu. Dalam beberapa kasus, kesemutan bisa menandakan adanya gangguan saraf yang lebih serius.

Melansir dari Alodokter dan Medical News Today, berikut beberapa faktor yang bisa memicu sensasi kesemutan pada tubuh:

1. Tekanan pada saraf

Posisi tubuh yang menekan saraf, seperti duduk atau tidur terlalu lama dalam satu posisi, dapat membuat aliran darah tidak lancar. Akibatnya, saraf tidak mendapat cukup oksigen dan menimbulkan sensasi kesemutan sementara.

2. Kekurangan vitamin B kompleks

Vitamin B1, B6, B12, dan folat berperan penting dalam menjaga fungsi saraf. Kekurangan salah satu di antaranya dapat menyebabkan neuropati atau gangguan saraf tepi yang memunculkan gejala seperti kesemutan, rasa terbakar, atau lemah otot.

3. Diabetes dan neuropati perifer

Penderita diabetes lebih rentan mengalami kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Kondisi ini dikenal dengan neuropati perifer, yang ditandai dengan kesemutan di kaki, jari, atau tangan.

4. Saraf terjepit atau cedera

Kesemutan juga bisa menjadi tanda adanya saraf yang terjepit, misalnya di leher atau punggung bawah. Menurut Medical News Today, hal ini dapat menyebabkan rasa kebas, nyeri, bahkan gangguan pergerakan pada area tubuh yang terhubung dengan saraf tersebut.

5. Kondisi medis lain

Beberapa penyakit seperti stroke, gangguan autoimun, hingga paparan zat beracun (seperti merkuri atau arsenik) juga dapat memicu kesemutan. Dalam kasus ini, gejala biasanya bersifat kronis dan tidak hilang begitu saja.

Di luar itu, Medical News Today juga menekankan bahwa kesemutan yang tidak kunjung hilang bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pada sistem saraf atau sirkulasi darah. Jika kamu sering merasakannya tanpa sebab yang jelas, terutama bila disertai gejala lain seperti kelemahan otot, kaku, atau mati rasa di satu sisi tubuh yang muncul mendadak dan menyebar ke sisi tertentu tubuh bisa menjadi sinyal gangguan serius seperti stroke.

Menurut Alodokter, cara mengobati kesemutan sangat bergantung pada penyebab dasarnya. Apabila kesemutan merupakan gejala dari penyakit tertentu, langkah pertama adalah menangani penyakit pemicunya. Misalnya, pada penderita diabetes maka harus dilakukan pengendalian dalam kadar gula darah.

Bila penyebabnya kekurangan vitamin B12, dokter akan memberikan suplemen vitamin tersebut untuk membantu memperbaiki fungsi saraf. Untuk kondisi yang lebih serius misalnya seperti kesemutan akibat saraf terjepit atau adanya kista, tindakan operasi dapat menjadi opsi untuk mengembalikan fungsi saraf secara optimal.

Pencegahan dan Cara Mengatasi Kesemutan

Meski tidak selalu bisa dihindari, kesemutan dapat diminimalkan dengan beberapa langkah sederhana. Mengutip dari HelloSehat, kesemutan ringan bisa diatasi dengan mengubah posisi tubuh, berdiri, atau menggerakkan tangan dan kaki agar aliran darah kembali lancar. Sedangkan untuk pencegahan jangka panjang, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan:

  • Menjaga kadar gula darah tetap stabil, terutama bagi penderita diabetes, untuk mencegah kerusakan saraf.
  • Mengonsumsi makanan kaya vitamin B kompleks guna mendukung kesehatan saraf.
  • Menghindari duduk atau berdiri terlalu lama agar aliran darah tetap lancar.
  • Rutin berolahraga untuk melancarkan sirkulasi darah dan menjaga fungsi saraf.
  • Hindari konsumsi alkohol berlebihan, karena alkohol dapat merusak saraf dan memperburuk kesemutan.

Selain itu, hindari posisi atau gerakan yang menekan saraf dalam waktu lama, dan berikan waktu istirahat secara berkala jika aktivitas harian melibatkan gerakan berulang. Dengan menerapkan kebiasaan ini, frekuensi kesemutan bisa berkurang, tubuh pun tetap sehat dan nyaman.

Rasa kesemutan memang sering dianggap sepele, tapi jangan abaikan jika muncul terus-menerus. Tubuh punya cara sendiri memberi sinyal saat ada yang tidak beres, dan kesemutan bisa jadi salah satunya. Dengan pola hidup sehat, asupan nutrisi cukup, serta pemeriksaan rutin, kamu bisa menjaga kesehatan saraf dan mencegah sensasi mengganggu ini datang kembali. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #kenapa #kita #sering #kesemutan #penjelasan #ilmiahnya

KOMENTAR