Telinga Berdenging Terus-Menerus? Waspadai Tinnitus, Begini Penjelasan Dokter
ilustrasi Telinga Berdenging Terus-Menerus? Waspadai Tinnitus, Begini Penjelasan Dokter / freepik
06:27
7 Oktober 2025

Telinga Berdenging Terus-Menerus? Waspadai Tinnitus, Begini Penjelasan Dokter

 

 - Pernahkah Anda duduk sendirian, lalu tiba-tiba mendengar suara berdenging di telinga tanpa sebab yang jelas? Sekilas terdengar sepele, tetapi jika terjadi berulang kali, tentu sangat mengganggu.    Dilansir dari laman YouTube Ini Kata Dokter, kondisi ini dikenal dengan istilah tinnitus, yaitu suara berdenging atau mendengung yang terdengar tanpa adanya sumber suara dari luar tubuh.   Biasanya, kita mendengar suara ketika gelombang suara dari luar masuk ke telinga dan menggetarkan gendang telinga.  

  Getaran ini kemudian diubah menjadi sinyal oleh sel-sel rambut di bagian koklea dan diteruskan ke otak untuk diartikan sebagai suara. Namun, pada penderita tinnitus, sumber suara justru berasal dari dalam telinga itu sendiri, bukan dari luar.   Tinnitus bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti suara dengung, siulan, atau bahkan deru mesin yang terus-menerus terdengar.    Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa memengaruhi konsentrasi dan kualitas tidur.    Lalu, apa saja penyebab tinnitus dan bagaimana cara mengatasinya?  

  1. Kerusakan pada Saraf Pendengaran   Salah satu penyebab paling umum tinnitus adalah kerusakan pada saraf pendengaran. Hal ini bisa terjadi akibat paparan suara keras dalam waktu lama, seperti mendengarkan musik dengan volume tinggi atau bekerja di lingkungan bising. Kerusakan ini membuat otak kesulitan menerima sinyal suara dengan benar, sehingga muncul suara “bayangan” seperti dengungan.   Ibarat radio yang kehilangan sinyal, otak mencoba menangkap suara tetapi justru menghasilkan suara statis atau dengungan palsu. Oleh karena itu, menjaga volume suara dan menggunakan pelindung telinga saat berada di tempat bising sangat disarankan.   2. Efek Samping Obat dan Faktor Usia   Beberapa jenis obat dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan menimbulkan tinnitus, misalnya obat antibiotik tertentu, obat antiinflamasi, atau obat kemoterapi. Selain itu, proses penuaan juga bisa membuat sel-sel saraf pendengaran melemah. Akibatnya, sinyal suara menjadi tidak stabil dan menimbulkan sensasi berdenging di telinga.   Jika Anda sering mengalami hal ini setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan alternatif pengobatan yang lebih aman bagi telinga.   3. Penumpukan Kotoran Telinga   Kotoran telinga yang menumpuk dapat menyumbat saluran pendengaran dan mengganggu aliran suara ke gendang telinga. Kondisi ini bisa memicu tinnitus karena adanya tekanan berlebih di dalam telinga. Membersihkan telinga secara rutin dengan cara yang benar dapat membantu mencegah hal ini.   Namun, hindari menggunakan cotton bud terlalu dalam, karena justru bisa mendorong kotoran lebih jauh ke dalam telinga dan memperparah gangguan.   4. Infeksi atau Gendang Telinga Robek   Tinnitus juga bisa disebabkan oleh infeksi telinga bagian tengah atau gendang telinga yang robek. Kondisi ini membuat proses penghantaran suara menjadi tidak normal. Jika dibiarkan, infeksi bisa menyebabkan peradangan dan memperburuk kondisi pendengaran.   Pengobatan dengan antibiotik atau tindakan medis tertentu dapat membantu mengatasi penyebab utamanya dan mengurangi gejala tinnitus.   5. Tumor atau Gangguan pada Saraf Pendengaran   Dalam kasus yang lebih serius, tinnitus bisa disebabkan oleh adanya tumor kecil pada saraf pendengaran yang disebut acoustic neuroma.    Tumor ini dapat menekan saraf dan mengubah sinyal suara yang dikirim ke otak. Kondisi ini biasanya membutuhkan pemeriksaan mendalam, seperti MRI atau CT scan, agar dapat ditangani secara tepat oleh dokter spesialis.   6. Terapi dan Penanganan Tinnitus   Apabila tinnitus disebabkan oleh faktor ringan seperti sumbatan telinga atau infeksi, gejalanya bisa membaik setelah penyebab utama diatasi. Namun, jika penyebabnya adalah kerusakan saraf atau efek samping obat, maka penyembuhan total mungkin sulit dilakukan.   Salah satu metode yang sering digunakan adalah terapi suara (sound therapy). Pasien akan mendengarkan suara lembut seperti white noise untuk menutupi dengungan yang dirasakan, sehingga otak lebih mudah menyesuaikan diri dan tidak terlalu fokus pada suara tersebut.   Meski tinnitus umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan stres. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyepelekan gejala berdenging yang berlangsung lama.   Jika Anda sering mengalami tinnitus, segera periksakan diri ke dokter THT untuk mengetahui penyebab pastinya. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup yang sehat, gangguan pendengaran ini dapat dikendalikan sehingga tidak mengganggu kenyamanan dan kualitas hidup Anda.  

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #telinga #berdenging #terus #menerus #waspadai #tinnitus #begini #penjelasan #dokter

KOMENTAR