Dokter: Pap Smear Tahunan dan Vaksin HPV Wajib untuk Cegah Kanker Serviks
Ilustrasi kanker serviks. Virus HPV bisa memicu kanker serviks tanpa gejala awal, sehingga penting bagi perempuan untuk rutin pap smear dan vaksinasi sebagai langkah pencegahan.(Freepik)
14:06
25 Juni 2025

Dokter: Pap Smear Tahunan dan Vaksin HPV Wajib untuk Cegah Kanker Serviks

Virus Human Papillomavirus (HPV) menjadi penyebab utama kanker serviks, penyakit mematikan yang kerap tak menunjukkan gejala di stadium awal.

HPV tipe 16 dan 18 tercatat sebagai penyebab lebih dari 70 persen kasus kanker serviks di dunia, sementara tipe lainnya seperti 31, 33, 45, 52, dan 58 juga berisiko memicu penyakit serupa.

Menurut dr. Indra Adi Susianto, MSi.Med, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSIA Anugerah Semarang, penting bagi perempuan untuk memahami bahaya virus ini dan melakukan deteksi dini secara rutin.

Kanker serviks pada stadium awal sering kali tidak bergejala. Gejala baru muncul saat stadium sudah lanjut, seperti stadium 2B atau 3A, di mana penanganan menjadi lebih sulit,” jelas Indra saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/6/2025).

HPV dan lesi pra-kanker: awal dari kanker serviks

HPV merupakan virus yang menyebar melalui kontak seksual.

Bila infeksi ini menyerang leher rahim (serviks), virus dapat memicu perubahan sel yang dikenal sebagai lesi pra-kanker.

Lesi ini disebut sebagai neoplasia intraepitel serviks (CIN) atau lesi intraepitel skuamosa (SIL), kondisi yang bisa berkembang menjadi kanker jika tidak segera ditangani.

“Lesi pra-kanker ini bisa tidak menimbulkan keluhan. Karena itu, satu-satunya cara mengetahui perubahan sel tersebut adalah melalui pemeriksaan pap smear secara rutin,” kata Indra.

Sebagian besar lesi pra-kanker bisa hilang dengan sendirinya, namun jika dibiarkan, risiko berkembang menjadi kanker serviks sangat tinggi.

Deteksi dini dan vaksinasi, kunci pencegahan kanker serviks

Untuk mencegah kanker serviks, Indra menegaskan pentingnya deteksi dini dan pencegahan melalui dua langkah utama: pemeriksaan pap smear secara berkala dan vaksinasi HPV.

“Pap smear sebaiknya dilakukan setiap tahun, terutama bagi wanita yang sudah aktif secara seksual. Ini untuk mengetahui apakah ada lesi pra-kanker sebelum berkembang menjadi kanker,” ujarnya.

Vaksin HPV juga sangat disarankan, terutama bagi remaja perempuan usia 9–14 tahun, sebelum aktif secara seksual. Namun, vaksinasi bukan berarti bebas dari risiko. Pemeriksaan rutin tetap harus dilakukan meski sudah divaksin.

“Jangan sampai berpikir karena sudah vaksin lalu merasa aman. Vaksin hanya melindungi sebagian tipe HPV, tidak semuanya. Jadi, pap smear tetap wajib,” tegasnya.

Kanker serviks adalah salah satu kanker paling mematikan bagi perempuan, namun bisa dicegah dengan langkah sederhana: vaksinasi dan deteksi dini lewat pap smear.

Namun, penyakit ini sering kali tak menunjukkan gejala sampai masuk ke stadium lanjut, sehingga kesadaran untuk melakukan skrining secara berkala menjadi sangat penting.

Indra mengimbau semua perempuan untuk tidak menunda-nunda pemeriksaan, karena semakin dini perubahan sel ditemukan, semakin besar peluang sembuh total tanpa komplikasi berat.

Tag:  #dokter #smear #tahunan #vaksin #wajib #untuk #cegah #kanker #serviks

KOMENTAR