



Anabul Rentan Diare dan Obesitas, Ini yang Harus Diperhatikan Pemilik Hewan Peliharaan
Tingkah anabul, istilah untuk menyebut hewan peliharaan berbulu, banyak dipelihara karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan.
Namun, di balik itu ternyata banyak hal yang perlu diperhatikan agar anabul tetap sehat.
Sebab, tak dipungkiri, pada dasarnya anabul merupakan makhluk yang rentan terhadap masalah kesehatan, yakni diare dan obesitas.
Iklim tropis Indonesia juga meningkatkan risiko infeksi bakteri, virus, dan parasit yang dapat mengganggu pencernaan anabul.
Memang anabul yang gemuk terlihat menggemaskan. Namun, obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, antara lain masalah persendian dan diabetes.
Menurut data global tahun 2022, sekitar 20 sampai 30 persen hewan yang diperiksakan ke dokter hewan mengalami gejala muntah dan diare.
Banyak pemilik anabul mencari solusi yang terjangkau untuk mengatasi masalah diare dan obesitas pada hewan peliharaan mereka.
Untuk mengatasi masalah masalah pencernaan dan obesitas, pemilik anabul harus memperhatikan asupan mereka.
drh. Ernita Widyasari mengimbau kepada pemilik anabul sebaiknya memberi makan anjing dan kucing dengan makanan yang mudah dicerna, rendah lemak, dan tinggi serat.
Selain itu, mendukung pertumbuhan bakteri baik pada usus, sehingga meminimalisir antigen yang dapat memicu respons imun dan mentrigger reaksi alergi serta membantu mengatasi diare sekaligus meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.
"Seperti pada varian SmartHeart Gold Veterinary Diet: Gastrointestinal dan Weight Management," ucap Ernita salah satu pembicara dalam acara edukasi berkait kesehatan hewan di Santika Premiere Hotel Surabaya, Kamis (20/2/2025).
Berdasarkan hasil uji klinis, peningkatan kualitas feses pada kucing dan anjing yang sedang diare membaik di minggu pertama penggunaan.
"Teksturnya stabil empat hingga 12 minggu selanjutnya setelah pemberian SmartHeart Gold Veterinary Diet Gastrointestinal," lanjut dia.
Dua makanan anabul tersebut memang diformulasikan membantu anabul mencapai berat badan ideal.
Ditambah lagi kandungan L-Carnitine yang membantu mengubah lemak menjadi energi, kalori yang terkontrol dan nutrisi seimbang, sehingga memastikan penurunan berat badan secara bertahap tanpa membuat anabul merasa kelaparan.
Acara ini juga berisi edukasi terkait Nutritional Management in Gastroinstestinal Case for Cats and Dogs yang dibawakan oleh Pembicara Dr.drh. Nusdianto Triakoso,M.P.
Nusdianto dikenal juga sebagai Wakil Direktur Rumah Sakit Hewan Pendidikan Univeristas Airlangga dan Ketua AKIVI atau Asosiasi Kedokteran Interna Veteriner Indonesia.
Hadir pula ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur 1 drh. Anang Murjito, drh. Ernita dan drh. Taufiq.
Tag: #anabul #rentan #diare #obesitas #yang #harus #diperhatikan #pemilik #hewan #peliharaan