5 Mitos dan Fakta Seputar Pola Makan Sehat, Simak Penjelasannya
5 Mitos dan Fakta Seputar Pola Makan Sehat, Simak Penjelasanny./ freepik
22:48
24 Januari 2024

5 Mitos dan Fakta Seputar Pola Makan Sehat, Simak Penjelasannya

– Pola makan sehat merupakan cara seseorang mengatur konsumsi makanan sehari-hari yang didukung oleh pemenuhan nutrisi yang seimbang.

Pola makan yang sehat biasanya diikuti oleh pilihan makanan yang beragam dan seimbang serta menghindari konsumsi yang berlebihan.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, seseorang yang terbiasa mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan tubuhnya, resikonya dapat mencakup berbagai penyakit serius seperti jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, arthritis, batu empedu, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya yang perlu diwaspadai.

Dilansir dari ANTARA, Tokopedia dan dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, Sp.GK selaku dokter gizi membagikan lima fakta dan mitos menarik seputar makan sehat dan bergizi, serta memberikan wawasan tentang penerapan pola hidup yang lebih sehat bagi masyarakat pada Rabu (24/1).

Dokter Putri menyatakan bahwa penerapan gizi seimbang merupakan salah satu kunci penerapan gaya hidup sehat.

“Gizi seimbang menjadi hal paling penting dalam menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, selain karbohidrat sebagai sumber energi utama, tubuh juga membutuhkan sumber zat pembangun dan pengatur lainnya yang bisa didapat dari protein nabati dan hewani,” ujarnya.

“Keduanya juga mengandung lemak yang penting bagi tubuh asalkan dikonsumsi sesuai kebutuhan,” pungkasnya lebih lanjut.

Adapun fakta dan mitos seputar pola makan sehat yang dipaparkan oleh dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, Sp.GK sebagai berikut.

1. Makan malam dapat meningkatkan berat badan naik adalah mitos

Faktanya, makan malam tidak berdampak pada kenaikan berat badan asalkan jumlah kalori yang dikonsumsi tetap sesuai dengan kebutuhan harian, sambil membatasi konsumsi makanan manis dan berlemak.

Bagi individu yang sedang menjalani diet, disarankan untuk makan malam 2-3 jam sebelum tidur untuk menghindari potensi asam lambung.

Jika merasa lapar di malam hari, disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan seperti blueberry yang kaya akan zat antioksidan. Namun tetap perlu diperhatikan bahwa tidak diperbolehkan mengkonsumsi dalam jumlah yang berlebih.

Penting juga untuk menghindari cemilan, terutama makanan olahan atau gorengan.

2. Mindful eating lebih baik dibandingkan mengurangi porsi makan adalah fakta

Mengurangi porsi makan secara ekstrim dan menghindari beberapa jenis makanan untuk mencapai penurunan berat badan merupakan pendekatan yang tidak sehat.

Sebaliknya, menerapkan mindful eating menjadi opsi yang lebih baik, karena tidak ada makanan yang terlalu baik maupun jahat.

“Mindful didasarkan pada kesadaran penuh seseorang saat makan. Misalnya, memperhatikan apa saja yang dimakan, besarnya porsi makanan, mengetahui kapan saat lapar dan saat kenyang,” tegas dr. Putri.

Untuk mengikuti anjuran Kemenkes dalam menyusun menu sehari-hari, masyarakat bisa menerapkan aturan sederhana dengan membagi piring menjadi tiga bagian.

Setengah isi piring diisi oleh sayuran dan buah, sepertiga isi piring diisi oleh protein hewani (ikan, ayam, daging atau telur) sebanyak 75 gram, dan protein nabati (tempe, tahu atau kacang-kacangan) sebanyak 100 gram, serta dua pertiga atau 150 gram lainnya diisi dengan sumber karbohidrat (nasi, kentang atau jagung).

3. Mengikuti pola makan sehat berdasarkan suatu tren di media sosial adalah mitos

Pilihlah diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, hindari mengikuti tren media sosial.

Sebelum memulai program diet, alangkah lebih baik jika konsultasikan dengan dokter gizi untuk pengaturan pola diet yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan nutrisi.

“Mengingat diet tidak boleh trial and error. Selain menerapkan diet sehat yang telah dianjurkan oleh dokter gizi atau ahli gizi, penting sekali untuk melengkapi gaya hidup sehat dengan berolahraga,” tegas dr. Putri.

4. Olahraga tetap penting untuk mengurangi berat badan adalah fakta

Manfaat utama olahraga yakni tetap menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit.

Dokter Putri menyarankan untuk rutin berolahraga selama 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang, sesuai dengan rekomendasi WHO untuk memperkuat massa otot.

Selain itu pilihlah jenis olahraga kardio seperti jalan cepat, renang, atau jogging, dan lakukan latihan penguatan otot seperti push-up, plank, dan sit-up.

5. Boleh makan apa saja saat ‘jendela makan’ ketika jalani intermittent fasting adalah mitos

Saat intermittent fasting, penting untuk memastikan kebutuhan tubuh terpenuhi dengan seimbang selama jendela makan.

Fokus bukan hanya pada jenis makanan, tetapi juga pada komposisi karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

Konsultasikan dengan dokter gizi atau ahli gizi untuk memastikan intermittent fasting yang optimal.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi massa lemak tubuh, bukan sekadar menurunkan berat badan, agar tetap menjaga kesehatan dan produktivitas dengan menjaga massa otot.

“Sebetulnya yang dibutuhkan bukan hanya penurunan berat badan, tetapi juga penurunan massa lemak, sehingga penting untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Pastikan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan setiap individu,” tegas dr. Putri.

Editor: Hanny Suwin

Tag:  #mitos #fakta #seputar #pola #makan #sehat #simak #penjelasannya

KOMENTAR