



Program Vaksin DBD untuk Anak Sekolah akan Diuji Coba di Jaktim
DKI Jakarta merupakan daerah endemik demam berdarah. Kasusnya selalu ada sepanjang tahun dan cenderung meningkat di musim hujan. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan DKI berencana membuat percontohan program vaksinasi DBD untuk anak di Jakarta Timur.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, program pilot ini akan dilakukan di Jakarta Timur dengan menyasar anak-anak kelas 3 SD.
"Jakarta Timur termasuk dalam kasus DBD yang tinggi, walau tertinggi masih di Jakarta Barat. Kami telah menganggarkan untuk 10.000 dosis vaksin DBD gratis dan akan dilakukan di tahun 2025 ini," ujarnya yang ditemui dalam acara kampanye Langkah Bersama Cegah DBD di Jakarta (15/2).
Ia mengatakan, program percontohan penanggulangan DBD di Jakarta Barat dilakukan dengan melepaskan nyamuk ber-wolbachia.
"Semua upaya dilakukan untuk mencapai target nol kematian akibat DBD di tahun 2030," ujarnya.
Di awal tahun 2025, angka kasus DBD di Indonesia sudah mencapai 6000 kasus dengan 28 kematian. Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam mengendalikan penyakit dengue melalui berbagai program, seperti pengendalian vektor, Gerakan 3M Plus, dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang diperkuat dengan edukasi berkelanjutan.
Peluncuran kampanye Langkah Bersama Cegah DBD di Jakarta (15/2).
Direktur Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, dr.Ina Agustina Isturini mengatakan, melawan dengue tidak bisa hanya dengan satu pendekatan saja. Apalagi, menurutnya kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan 3M masih kurang.
"Implementasi 3M di lapangan beda-beda tiap wilayah. Ada masyarakat yang menanggap ini tugas petugas kesehatan, bukan tanggung jawab sendiri," paparnya.
Gerakan 3M Plus terdiri dari menguras,menutup, mendaur ulang, plus berbagai upaya mencegah gigitan nyamuk.
Tindakan pencegahan inovatif lain yang bisa dilakukan adalah melakukan vaksinasi DBD. Menurut Ina, meski belum ditanggung oleh pemerintah, tapi vaksin ini bisa direkomendasikan.
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengatakan, di seluruh dunia sudah lebih dari 10 juta dosis vaksin dengue yang dipakai.
"Vaksin ini tersedia di 40 negara. Di Indonesia, vaksin ini direkomendasikan oleh para dokter untuk anak-anak, orang dewasa, dan para pekerja. Jadi vaksin ini direkomendasikan secara luas dan juga diterima secara luas," katanya.
Ia menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu pemimpin dalam memerangi dengue.
"Kita memiliki strategi nasional komprehensif yang sangat kuat, kita juga memiliki adopsi terhadap inovasi yang luar biasa. Namun upaya yang dilakukan masih belum cukup untuk membalikkan tren kasus DBD. Butuh upaya semua pihak," katanya.
Tag: #program #vaksin #untuk #anak #sekolah #akan #diuji #coba #jaktim