Apa Saja Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak?
KELAINAN JANTUNG BAWAAN. Ketua Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKA FKUI) Prof. Dr. dr. H. Mulyadi M. Djer, SpA(K) dalam seminar kesehatan pada Anak-Anak, Selasa (11/2/2025). Kelainan jantung bawaan merupakan kelainan kongenital tersering dengan angka kejadian mencapai 8 hingga 10 bayi setiap 1000 kelahiran hidup. 
11:40
12 Februari 2025

Apa Saja Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak?

- Ketua Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKA FKUI) Prof. Dr. dr. H. Mulyadi M. Djer, SpA(K) mengatakan, kelainan jantung bawaan merupakan kelainan kongenital tersering dengan angka kejadian mencapai 8 hingga 10 bayi setiap 1000 kelahiran hidup.

Di Indonesia, dengan total populasi sekitar 277.500.000  orang dan angka kelahiran sebesar 2,3 persen, angka kejadian Kelainan Jantung Bawaan (KJB) mencapai 50.000 kasus per tahun.

"Kelainan jantung bawaan ditandai dengan berbagai gejala klinis, antara lain tampak kebiruan, nafas cepat, cepat lelah, dan sesak nafas," kata dia dalam seminar kesehatan bertema Mengenal Kelainan Jantung Bawaan pada Anak-Anak, Selasa (11/2/2025).

Selain itu, juga terjadi masalah menyusu pada bayi,  sering batuk, pilek, berat badan sulit naik, hingga kejang.

Pada anak dengan usia lebih besar, juga ditandai dengan terjadi sesak saat beraktivitas.

Anak dengan kelainan jantung memiliki resiko mengalami komplikasi gagal jantung, serangan biru, infeksi jantung hingga kerusakan paru yang berpotensi membahayakan nyawa jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

Tata laksana untuk kasus kelainan jantung bawaan ini adalah bedah, intervensi non-bedah, terapi obat-obatan, serta dukungan nutrisi yang baik.

Ditambahkan konsultan bedah jantung anak Rumah Sakit Jantung Jakarta dr. Regina Marliau, SpBTKV, operasi dengan indikasi dan saat yang tepat pada anak-anak kelainan jantung bawaan dapat membantu menyelamatkan hidupnya, menaikkan berat badan, mencegah dari timbulnya sesak dan batuk pilek berulang, serta mengembalikan fungsi tumbuh kembangnya.

Meski demikian, biaya pengobatan yang tergolong tinggi membuatnya sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat.

Melihat kondisi ini, General Manager Nu Skin Indonesia, Shita Laksmita menyebut, di tahun 2025 ini, pihaknya menyumbangkan Rp. 2,2 milyar untuk membantu penanganan anak-anak kelainan jantung bawaan di Indonesia.

Sejak tahun 2010, pihaknya membantu anak-anak dengan kelainan jantung bawaan melalui program Southeast Asia's Children's Heart Fund (SEACHF) yang bekerja sama dengan Yayasan Jantung Anak Indonesia (YJAI).

Dikutip dari Kemenkes, sampai saat ini, penyebab terjadinya KJB masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor risiko yang berperan, meliputi kebiasaan merokok baik secara aktif maupun pasif, konsumsi alkohol, ibu dengan diabetes mellitus/penyakit gula saat hamil, infeksi TORCH, kelainan jantung bawaan di keluarga, faktor genetik lain. 

Pencegahan dapat dilakukan menghindari faktor risiko, yakni dengan tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, menjaga kesehatan tubuh.

Bagi yang sudah terdiagnosis, wajib rutin kontrol sesuai jadwal, konsumsi obat sesuai anjuran, aktivitas disesuaikan dengan kebutuhan, konsumsi makanan bergizi seimbang (tidak ada pantangan khusus makanan tertentu yang dapat memperparah PJB).  

Editor: Anita K Wardhani

Tag:  #saja #gejala #kelainan #jantung #bawaan #pada #bayi #anak

KOMENTAR