



Bersepeda Dapat Turunkan Risiko Demensia, Temuan Terbaru Buktikan Efeknya pada Volume Hippocampus
- Bersepeda bukan sekadar aktivitas menyenangkan untuk menghabiskan waktu luang. Sejak ditemukan pada tahun 1817, sepeda telah menjadi sarana transportasi dan olahraga yang digemari jutaan orang di seluruh dunia. Kini, penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat bersepeda ternyata tidak berhenti pada kesehatan fisik saja, tetapi juga dapat melindungi otak dari risiko demensia.
Melansir dari Medical News Today, berbagai studi sebelumnya telah membuktikan bahwa bersepeda dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi stres, dan membantu menurunkan berat badan. Aktivitas ini juga berkaitan dengan penurunan risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker. Namun, penelitian terbaru dari jurnal JAMA Network Open menambahkan satu manfaat penting lainnya: bersepeda secara rutin dapat menurunkan kemungkinan seseorang mengalami demensia.
Penelitian ini melibatkan hampir 480.000 partisipan dari database U.K. Biobank, dengan usia rata-rata 57 tahun dan tanpa tanda-tanda demensia saat penelitian dimulai. Para peneliti menelusuri kebiasaan perjalanan dan gaya hidup peserta selama lebih dari 13 tahun untuk memahami hubungan antara jenis transportasi dengan kesehatan otak.
Para peserta dibagi dalam empat kelompok berdasarkan jenis transportasi utama yang mereka gunakan. Kelompok pertama adalah mereka yang menggunakan kendaraan bermotor atau transportasi umum, sedangkan kelompok lain terdiri atas pejalan kaki, pengguna kombinasi berjalan dan kendaraan, serta mereka yang bersepeda secara rutin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang menggunakan sepeda, baik sebagai moda utama maupun dikombinasikan dengan transportasi lain, memiliki risiko demensia 19% lebih rendah dan risiko Alzheimer 22% lebih rendah dibanding kelompok nonaktif.
Menurut peneliti utama, Dr. Liangkai Chen dari Huazhong University of Science and Technology, bersepeda memberikan manfaat lebih besar karena melibatkan aktivitas aerobik dengan intensitas tinggi serta membutuhkan koordinasi dan navigasi, yang menstimulasi otak secara lebih kompleks dibanding berjalan kaki saja. Ia menambahkan bahwa bersepeda juga berkaitan dengan volume hippocampus yang lebih besar, area otak yang berperan penting dalam pembentukan memori dan sering kali menjadi bagian pertama yang rusak pada penderita demensia.
Bukti Ilmiah yang Makin Kuat
Penemuan ini mendapat sambutan positif dari para ahli saraf di berbagai negara. Dr. Peter Gliebus dari Marcus Neuroscience Institute menilai bahwa temuan tersebut memberikan bukti kuat mengenai peran perjalanan aktif seperti bersepeda dalam menurunkan risiko demensia. Menurutnya, perubahan gaya hidup sederhana ini bisa menjadi langkah nyata dalam menjaga kesehatan kognitif, terutama bagi kelompok lanjut usia.
Sementara itu, Dr. Kamal Wagle dari Hackensack University Medical Center menambahkan bahwa meskipun berjalan kaki dan bersepeda sama-sama menyehatkan, bersepeda tampaknya memberikan keunggulan kognitif tambahan. Aktivitas aerobik seperti bersepeda dapat meningkatkan fungsi otak dan menurunkan risiko penurunan daya ingat, sebagaimana telah ditunjukkan oleh berbagai penelitian sebelumnya.
Ahli saraf lainnya, Dr. Clifford Segil dari Providence St. John’s Health Center, juga menyoroti pentingnya aktivitas fisik seperti bersepeda sebagai langkah pencegahan sejak usia paruh baya. Ia menyebut, "satu langkah pencegahan sering kali lebih berharga daripada pengobatan yang berat. Gaya hidup sehat seperti bersepeda rutin bisa membantu menjaga otak tetap aktif seiring bertambahnya usia."
Tips Aman Memulai Kebiasaan Bersepeda
Bagi yang baru ingin mencoba bersepeda, para ahli menyarankan untuk memulainya secara bertahap. Mulailah dengan rute pendek dan datar agar tubuh terbiasa. Gunakan helm yang pas, pakaian berwarna cerah, serta pastikan sepeda disesuaikan dengan kenyamanan tubuh. Bersepeda di jalur khusus atau area yang minim kendaraan juga sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Selain itu, penting untuk melakukan pemanasan sebelum bersepeda dan pendinginan setelahnya agar otot tidak tegang. Minum air yang cukup juga membantu mencegah dehidrasi, terutama saat cuaca panas. Bergabung dengan komunitas pesepeda lokal dapat membuat aktivitas ini semakin menyenangkan dan memotivasi.
Bagi orang lanjut usia atau mereka yang memiliki masalah keseimbangan, dokter menyarankan untuk menggunakan sepeda statis di rumah atau di pusat kebugaran. Alternatif ini tetap memberikan manfaat serupa tanpa meningkatkan risiko jatuh atau cedera di jalan raya.
Bersepeda, Investasi untuk Otak Sehat
Temuan ini menegaskan bahwa bersepeda bukan hanya olahraga yang ramah lingkungan dan baik untuk jantung, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kesehatan otak. Dengan mempertahankan volume hippocampus dan meningkatkan neuroplastisitas, aktivitas sederhana seperti bersepeda mampu memperlambat penurunan kognitif yang kerap datang bersama penuaan.
Dalam jangka panjang, mempromosikan kebiasaan bersepeda di masyarakat dapat menjadi strategi kesehatan publik yang efektif untuk menekan angka demensia. Peneliti juga berencana melanjutkan studi lanjutan untuk mengetahui seberapa sering dan berapa lama seseorang perlu bersepeda agar memperoleh manfaat optimal bagi otak.
Tag: #bersepeda #dapat #turunkan #risiko #demensia #temuan #terbaru #buktikan #efeknya #pada #volume #hippocampus