KPK Usut Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU, Pertamina Buka Suara
Ilustrasi SPBU Pertamina. Perbandingan harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP AKR per 1 Januari 2025 (DOK. Pertamina)
13:24
21 Januari 2025

KPK Usut Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU, Pertamina Buka Suara

- PT Pertamina Patra Niaga memberikan tanggapan terkait dugaan korupsi dalam proyek digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) periode 2018-2023 yang saat ini sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus ini melibatkan pengadaan proyek yang dikerjakan PT Telkom untuk Pertamina. Sejumlah pihak, termasuk beberapa pekerja Pertamina Patra Niaga, telah dipanggil sebagai saksi oleh KPK.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan pemanggilan para pekerja tersebut hanya dalam kapasitas sebagai saksi.

"Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa pemanggilan beberapa pekerjanya hanyalah sebagai saksi," ujar Heppy dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1/2025).

Ia menyatakan pemanggilan itu bertujuan untuk memberikan informasi lebih rinci guna mendukung proses investigasi yang sedang dilakukan.

"Sebagai saksi yang dimintai keterangan dan informasi lebih detil untuk mendukung investigasi," jelasnya.

Heppy juga menegaskan Pertamina Patra Niaga berkomitmen menjalankan bisnis sesuai tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

"Pertamina Patra Niaga menghormati proses hukum yang berjalan dengan memenuhi panggilan pihak berwenang," kata dia.

KPK Tetapkan Tersangka

Sebelumnya, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyebutkan kasus ini telah memasuki tahap penyidikan.

KPK juga telah menetapkan tersangka dalam kasus tersebut, meskipun identitasnya belum diungkap.

"Sudah ada tersangkanya," ujar Tessa dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

 

Kasus ini mencuat setelah KPK menjadwalkan pemeriksaan sejumlah saksi di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Senin (20/1/2025).

Saksi-saksi yang dipanggil meliputi Agustinus Yanuar Mahendratama (Koordinator Pengawasan BBM di BPH Migas), Aily Sutejda (Head of Outbound Purchasing PT SCC), dan Anton Trienda (VP Corporate Holding and Portfolio IA PT Pertamina).

 

Nama lain yang juga dipanggil adalah Antonius Haryo Dewanto (mantan VP Sales Enterprise PT Packet Systems), Charles Setiawan (Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama), serta Aribawa (VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga).

Selain itu, ada Asrul Sani (mantan Direktur PT Dabir Delisha Indonesia), Benny Antoro (mantan Direktur Sales & Marketing PT PINS Indonesia), dan Bobby Rasyidin (Direktur PT LEN Industri).

"Saksi didalami terkait dengan beberapa pengadaan proyek di PT Telkom untuk digunakan di Pertamina," jelas Tessa.

Editor: Yohana Artha Uly

Tag:  #usut #dugaan #korupsi #digitalisasi #spbu #pertamina #buka #suara

KOMENTAR