Harga Bitcoin Tembus Rp 1,6 Miliar Per Keping
Mengutip data Coinmarketcap, Bitcoin dibanderol di kisaran 104.055 dolar AS per koin atau setara Rp 1.6 Miliar.
Secara teknikal, analis Master Kenobi melaporkan pergerakan terkini Bitcoin mirip dengan capaian pada kuartal keempat 2023, tepat sebelum fase pasar bullish saat ini dimulai.
Lonjakan Bitcoin terjadi menyusul kemenangan Donald Trump dalam bursa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Dimana bitcoin telah melonjak lebih dari 50 persen sejak pemilu pada 5 November 2024, hingga nilai total pasar mata uang kripto telah meningkat hampir dua kali lipat sepanjang tahun ini mencapai rekor lebih dari 3,8 triliun dollar AS.
Lonjakan ini terjadi lantaran Trump juga kerap mengisyaratkan rencana untuk menciptakan lingkungan regulasi yang ramah terhadap kripto, membalikkan langkah-langkah ketat yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan lengser.
Ia juga berjanji menjadikan Amerika Serikat sebagai "ibu kota kripto di planet ini" dan mengakumulasi persediaan bitcoin nasional.
Dalam pemerintahan baru ini, Trump bahkan menggandeng sejumlah tokoh besar dari dunia teknologi untuk mengisi posisi strategis di pemerintahan.
Salah satunya David Sacks, anggota PayPal Mafia, yang ditunjuk sebagai Kepala Bidang AI dan Kripto Gedung Putih. Tugas utamanya adalah memastikan Amerika Serikat menjadi pemimpin global dalam teknologi AI dan kripto.
Langkah strategis ini yang membuat pasar kripto di AS mulai melonjak, hingga perusahaan-perusahaan kripto dapat lebih percaya diri dalam beroperasi, mengatasi ketidakpastian regulasi yang selama ini menjadi hambatan.
Termasuk Nasdaq Global Indexes yang baru-baru ini mengumumkan bahwa akumulator Bitcoin MicroStrategy Inc akan bergabung dengan Indeks Nasdaq 100 menginvestasikan miliaran dolar ke dalam aset digital tersebut.
Kendati pemerintahan Trump yang akan datang akan membawa kebijakan pro-pertumbuhan kripto, namun Thomas Peterffy, miliarder pendiri pialang ritel Interactive Brokers Group Inc menilai kebijakan itu hanya akan memicu kekhawatiran yang membuat pasar menjadi terlalu berlebihan.
“Saya akan merekomendasikan agar orang-orang menaruh mungkin 2 persen hingga 3 persen dari kekayaan bersih mereka ke dalam Bitcoin,” kata Peterffy
“Kami misalnya tidak akan mengizinkan siapapun untuk menginvestasikan lebih dari 10 persen aset mereka ke dalam Bitcoin karena menurut saya itu akan sangat berbahaya,” imbuhnya.