Menkeu Sri Mulyani: APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Wamenkeu Suahasil Nazara dan para pejabat Eselon 1 Kementerian Keuangan saat Konferensi Pers APBN KiTa edisi April, Jumat (26/4). (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
11:36
26 April 2024

Menkeu Sri Mulyani: APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

 

 

- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja APBN yang berjalan cukup baik dan solid. Hal ini terlihat dari APBN yang tercatat surplus Rp 8,1 triliun hingga Maret 2024 atau Kuartal 1-2024.

“Posisi total APBN kita masih mengalami surplus Rp 8,1 triliun atau 0,04 persen dari produk domestik bruto (PDB). Dengan keseimbangan primer surplus Rp 122,1 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Jumat (26/4).

Untuk diketahui, surplus APBN berarti pendapatan atau penerimaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengeluaran pemerintah. Surplus ini didorong oleh realisasi pendapatan negara sampai dengan Maret 2024 mencapai Rp 620,1 triliun atau 22,1 persen dari target APBN.

Capaian terkontraksi tersebut sebesar 4,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Seperti diketahui bahwa tahun 2022-2023 growth dari penerimaan negara itu sangat tinggi. Jadi walaupun kita memahami akan ada koreksi kita tetap hati-hati jadi dalam hal ini penurunan 4,1 persen year on year," ujar Sri Mulyani.

Selanjutnya, kedua dari sisi belanja tercatat sebeser Rp 611,9 triliun atau dalam hal ini 18,4 persen dari pagu belanja tahun ini sudah dibelanjakan. "Jadi kalau penerimaan negara kita mengumpulkan 22 persen dari target, belanja 18,4 persen dalam satu kuartal ini," imbuhnya.

Jika dilihat dari sisi belanja, pada kuartal pertama terhitung Januari-Maret tercatat 18,4 persen atau naik dibandingkan tahun sebelumnya. "Ini berarti memang ada belanja-belanja yang cukup front loading seperti penyelenggaraan pemilu," ujar Menkeu.

Dengan begitu, bendahara negara yang akrab disapa Ani, memastikan bahwa kinerja APBN sampai dengan Maret 2024 berarti satu triwulan atau seperempat dari perjalanan tahun ini terlihat cukup positif.

Namun di sisi lain, pemerintah juga tetap waspada pada dinamika yang akan terjadi di Kuartal II-2024, utamanya terhadap perlambatan dan normalisasi ke depannya.

"Karena pada tahun 2024 ini, terutama masuk ke triwulan kedua banyak perubahan di dalam geopolitik dan global ekonomi yang akan berimbas pada perekonomian seluruh dunia dan tentu Indonesia, termasuk terhadap APBN," pungkasnya.

 

 

Editor: Kuswandi

Tag:  #menkeu #mulyani #apbn #surplus #triliun #hingga #maret #2024

KOMENTAR