Shell Bantah Bakal Tutup SPBU, Berikut Daftar SPBU Swasta yang Akhirnya Pamit di Indonesia
Ilustrasi: Pemotor mengisi BBM di SPBU Shell. (Dok. JawaPos.com)
21:45
25 November 2024

Shell Bantah Bakal Tutup SPBU, Berikut Daftar SPBU Swasta yang Akhirnya Pamit di Indonesia

- Manajemen Shell Indonesia membantah kabar yang meyebutkan bahwa mereka akan menutup seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Indonesia. Hal ini disampaikan manajemen sebagai klarifikasi atas informasi yang beredar di tengah proses akuisisi kilang Shell di Singapura oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melalui perusahaan patungan bersama Glencore.   "Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar," kata Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea kepada JawaPos.com, Minggu (24/11).   Lebih lanjut, Susi memastikan bahwa Shell Indonesia akan tetap fokus untuk memberi layanan dan kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan. Itu sebabnya, Shell enggan berkomentar lebih banyak atas spekulasi yang terjadi di pasar.   "Kami tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang terjadi di pasar. Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami," pungkasnya.   Lain Shell, lain pula penyalur BBM swasta yang pernah beroperasi di Tanah Air. Berdasarkan informasi yang dihimpun JawaPos.com sudah ada dua SPBU asal luar negeri yang telah pamit dari Indonesia, yakni SPBU Total asal Perancis dan SPBU Petronas yang berasal dari Malaysia.   Adapun kini, tinggal tersisa empat SPBU swasta dari luar negeri yang masih menjalankan bisnis ritel berupa bahan bakar. Meliputi SPBU Shell, SPBU BP/AKR, SPBU Vivo, dan SPBU mini ExxonMobil yang tersisa di Indonesia.   Lantas, berikut ini daftar SPBU swasta yang pamit di Indonesia beserta alasannya.   1. SPBU Total   SPBU Total hadir pertama kali pada tahun 2009 melalui PT Total Oil Indonesia. Secara jumlah SPBU Total memiliki 18 SPBU yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung.   Namun kemudian, setelah berkiprah selama 11 tahun, tepatnya pada 2020, Total secara resmi menutup SPBU yang beroperasi di Indonesia. Tercatat 18 SPBU Total tersebar di berbagai lokasi strategis di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Bandung.   Diketahui, alasan Total menutup seluruh SPBU adalah karena volume penjualan tidak terlalu besar, sehingga keuntungan yang didapatkan tidak menutup biaya operasionalnya. Meski begitu, sebagian lokasi SPBU Total yang tutup berganti menjadi SPBU Vivo.   2. SPBU Petronas   Lebih sebentar daripada Total, SPBU Petronas yang dimiliki Pemerintah Malaysia ini hadir lebih singkat di Indonesia. Petronas tercatat pertama kali jualan bensin di Indonesia pada 2006 di Cibubur, Jakarta Timur.   Namun, SPBU Petronas hanya terhitung 6 tahun saja melayani masyarakat di Indonesia. Pasalnya, pada 2012 Petronas resmi pamit mundur dari bisnis SPBU di Indonesia, setelah sempat mengelola hingga 19 SPBU.   Adapun alasannya, Kementerian ESDM menyebutkan SPBU Petronas pamit karena angka penjualan bensin yang terlalu kecil. Sehingga bisnisnya tak memenuhi skala ekonomi, bahkan 9 SPBU Petronas kemudian diambil alih oleh Pertamina.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #shell #bantah #bakal #tutup #spbu #berikut #daftar #spbu #swasta #yang #akhirnya #pamit #indonesia

KOMENTAR