Agen BRILink Cetak Fee Rp1,558 Triliun, Bantu Keuangan UMKM di Pedesaan
Agen BRILink BRI. (Dok: BRI)
16:26
14 Januari 2024

Agen BRILink Cetak Fee Rp1,558 Triliun, Bantu Keuangan UMKM di Pedesaan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan fee based income yang didapat dari Agen BRILink mencapai Rp1,558 triliun pada tahun 2023.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, jumlah didapat dari transaksi melalui hybrid bank di BRI yang tidak pernah kurang dari Rp1.400 triliun lewat Agen BRILink.

Sebagai informasi, jumlah Agen BRILink sendiri sudah mencapai 700.000 di seluruh Indonesia, sehingga rata-rata ada 10 agen dalam satu desa.

Hal ini membuat Agen BRILink menjadi ujung tombak transformasi digital BRI dan solusi keuangan inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat, terutama di pedesaan.

"BRILink ini bisa menjadi ujung tombak transformasi digital BRI. BRILink ini bisa menjadi solusi keuangan inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat," ujar Sunarso dalam Diskusi Taman BRI yang ditulis Minggu (14/1/2024).

Agen BRILink menjadi pilihan masyarakat di pedesaan karena menawarkan kemudahan bertransaksi perbankan tanpa harus pergi ke kantor cabang atau ATM.

Masyarakat cukup mendatangi warung atau toko kelontong yang menjadi Agen BRILink untuk melakukan berbagai transaksi perbankan, seperti transfer, tarik tunai, setor tunai, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, dan lain-lain.

Kehadiran Agen BRILink juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Agen BRILink mendapatkan fee sebesar Rp3.000 dari setiap transaksi transfer yang dilakukan nasabah melalui Agen BRILink.

Fee ini menjadi tambahan penghasilan bagi warung atau toko kelontong yang menjadi Agen BRILink.

Selain itu, Agen BRILink juga dapat membantu meningkatkan daya saing usaha mikro dan kecil di pedesaan.

Dengan adanya Agen BRILink, masyarakat di pedesaan dapat dengan mudah mengakses layanan perbankan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan usahanya.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #agen #brilink #cetak #rp1558 #triliun #bantu #keuangan #umkm #pedesaan

KOMENTAR