Mengenal Fenomena Warung Madura, Bentuk Persaingan Bisnis Minimarket VS Toko Klontong 24 Jam
Salah satu warung Madura yang buka 24 Jam. (Radar Solo)
00:54
27 Februari 2024

Mengenal Fenomena Warung Madura, Bentuk Persaingan Bisnis Minimarket VS Toko Klontong 24 Jam

 - Dalam beberapa tahun terakhir, minimarket modern yang memiliki jaringan luas telah menjadi dominan. Namun, saat ini, mereka mulai mendapatkan ‘saingan’ dengan adanya fenomena munculnya warung-warung kelontong Madura yang buka 24 jam.

Di Jalan Letjen Suprapto di Sumber, Banjarsari, aktivitas toko atau warung Madura masih berlangsung meskipun sudah hampir tengah malam.

Pembeli terus datang secara bergantian ke toko tersebut, meskipun ukurannya tidak terlalu besar, namun barang-barang yang dijual cukup lengkap.

Toko ini menyediakan kebutuhan bahan pokok, makanan dan minuman ringan, serta barang-barang harian lainnya.

Dikutip dari Radar Solo (JawaPos Grup), Toko-toko semacam ini telah mulai menjamur di beberapa lokasi di Kota Bengawan dan sekitarnya, dengan pemilik dan karyawan kebanyakan berasal dari Madura.

Ketika ditanya tentang lokasi toko yang terletak di daerah pemukiman padat penduduk dan di tepi jalan utama, Ulfa mengakui bahwa dia tidak memiliki pengetahuan mengenai hal itu. Menurutnya, keputusan tentang lokasi tersebut sepenuhnya ditentukan oleh pemilik toko.

“Kurang tahu, kan di sini hanya jaga toko. Kalau itu yang tahu bos saya. Saya dan suami baru sebulan merantau dari Madura ke Solo. Saya jaga bergantian dengan suami. Tidurnya juga di toko ini karena sudah disiapkan sama yang punya toko,” ujar Ulfa.

Salah satu Warung Madura di Jalan Letjen Suprapto ini memiliki ciri khas tersendiri dengan spanduk besar bertuliskan ‘Toko Sembako Madura. Buka 24 Jam’ di depannya.

Toko ini menawarkan berbagai macam barang dagangan, mulai dari beras, air minum, gas LPG, minyak goreng, telur, hingga rokok dan bensin.

Menurut Ulfa, penjaga toko, toko sembako tersebut baru beroperasi sebulan terakhir sejak Idul Adha 2023.

Dia dan suaminya, yang juga turut serta dalam menjalankan toko tersebut, merasa bahwa toko ini telah menjadi tujuan pembelian bagi warga sekitar maupun orang yang lewat di depan toko, terutama di malam hari.

“Alhamdulillah ramai karena dekat dengan perkampungan warga dan area perumahan. Depan toko juga jalan utama, jadi banyak juga yang lewat mampir isi bensin 24 jam. Jaganya bergantian. Kalau istri saya jaga, saya istirahat. Nanti bergantian. Saya juga berbagi tugas, Belanja pasokan saya yang lakukan, istri bertugas bersihkan toko biar tidak kotor,” ujar Jay.

Selain di lokasi tersebut, toko kelontong Madura juga tersebar di beberapa titik di Kota Bengawan hingga wilayah pinggiran. Salah satunya adalah Toko Dian's Nabita Jaya 7 di Desa Purbayan, Baki, Sukoharjo.

Menurut Jay Kosnan, penjaga toko, toko kelontong tersebut telah beroperasi selama tiga tahun. Dia dan istrinya bertugas melayani pembeli selama 24 jam dan juga bertanggung jawab dalam membeli pasokan barang. Toko ini ramai dikunjungi karena lokasinya yang strategis dan penataannya yang rapi.

“Kalau di sini hanya toko ini yang buka 24 jam. Kalau pun ada (buka 24 jam) itu hanya minimarket. Itu pun jauh harus ke jalan besar dulu. Jadi warga pilih beli di sini kalau sewaktu-waktu pengin belanja. Barangnya komplet, berbagai jenis merek ada. Kalau harga ya bersainglah dibanding minimarket,” ujar salah seorang warga Desa Purbayan, Widarsih yang belanja malam itu.

Keberadaan toko kelontong Madura yang buka 24 jam sangat membantu warga sekitar karena memberikan alternatif belanja yang mudah diakses dan harga yang kompetitif dibandingkan dengan minimarket.

“Tokonya bersih, barang dagagannya juga ditata rapi. Segala macam sembako ada,” ujar Fransiska Putri, pembeli lain yang rutin belanja ke toko itu.

Salah satu warga setempat menyatakan bahwa toko sembako kecil tersebut menjadi pilihan utama mereka karena harga yang terjangkau dan berbagai kelebihan lainnya.

“Ke sini mampir beli rokok. Kebetulan grup musik saya ngamen di daerah sini. Jadi mampir sebentar ke sini untuk belanja sebelum balik ke rumah,” kata Bambang, pembeli lain yang mampir di toko Madura di wilayah Sumber, Banjarsari.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #mengenal #fenomena #warung #madura #bentuk #persaingan #bisnis #minimarket #toko #klontong

KOMENTAR