KKP Catat Tren Ekspor Perikanan RI Surplus Sepanjang 5 Tahun Terakhir, Komoditas Berikut Paling Diminati
Kepala BPPMHKP Ishartini (tengah) usai melaksanakan konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (24/12). (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
13:00
24 Oktober 2024

KKP Catat Tren Ekspor Perikanan RI Surplus Sepanjang 5 Tahun Terakhir, Komoditas Berikut Paling Diminati

- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan bahwa neraca perikanan Indonesia sepanjang lima tahun terakhir tercatat surplus. Hal ini terlihat dari lebih besarnya nilai ekspor Indonesia yang selalu tinggi dibandingkan impornya.   Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ishartini mengatakan, ekspor produk perikanan Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar USD 5,63 miliar. Sedangkan impornya hanya sebesar USD 0,65 miliar.   Bahkan, ia membeberkan bahwa nilai impor yang tercatat hanya untuk komoditas ikan yang memang tidak ada di Indonesia atau suplainya masih sedikit. Seperti, makarel, salmon, dan kepiting.   "Jadi, kita neracanya adalah surplus, impor kita hanya  0,7-0,65, sangat kecil. Itu pun hanya untuk memenuhi pasar-pasar mereka yang jenis-jenisnya kita tidak punya di Indonesia," kata Ishartini dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (24/10).   Sementara itu, ekspor produk perikanan di Indonesia paling besar didominasi oleh komoditas unggulan, seperti udang yang mencapai USD 1,73 miliar pada tahun 2023. Kemudian, tuna-tongkol-cakalang senilai USD 927,13 juta, dan cumi-sotong-gurita senilai USD 762,58 juta sepanjang tahun 2023.   Lebih lanjut, dia juga membeberkan bahwa ekspor tertinggi Indonesia tercatat pada tahun 2022 mencapai USD 6,24 miliar. Angka itu tercatat menjadi kenaikan tertinggi karena pada tahun 2018 ekspor hanya sebesar USD 4,86 miliar.   Kemudian USD 4,94 miliar pada tahun 2019, sebesar USD 5,21 miliar pada tahun 2020 dan sebesar USD 5,72 miliar pada tahun 2021.   "Kalau kita lihat tren dari 5 tahun terakhir kurang lebih sekitar 5 koma, 5 koma, paling tinggi adalah di tahun 2022 kita tembus USD 6,24 miliar dan di tahun 2023 sebesar USD 5,63 miliar," jelasnya.   Sementara itu, data impor hasil perikanan Indonesia sepanjang 5 tahun terakhir tercatat kurang dari USD 1 miliar. Paling tinggi tercatat sebesar USD 0,7 miliar pada tahun 2022, sedangkan impor paling rendah terjadi tahun 2020 sebesar USD 0,41 miliar.    Adapun top 3 komoditas yang diimpor terdiri dari makarel sebesar USD 136,97 juta, salmon USD 76,49 juta, dan kepiting USD 72,08 juta.   "Jadi kita neracanya adalah surplus, impor kita hanya 0,7-0,65, sangat kecil. Itu pun hanya untuk memenuhi pasar horeka yang jenis-jenisnya kita tidak punya di Indonesia," pungkasnya.  

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #catat #tren #ekspor #perikanan #surplus #sepanjang #tahun #terakhir #komoditas #berikut #paling #diminati

KOMENTAR