Pemerintah Percepat Distribusi 34 Ribu Ton Beras, Bapanas Pantau Stok Pasar Induk Cipinang
Suasana penjualan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)
18:54
13 Pebruari 2024

Pemerintah Percepat Distribusi 34 Ribu Ton Beras, Bapanas Pantau Stok Pasar Induk Cipinang

– Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin (12/2) memanggil para menteri dan sejumlah kepala badan untuk membahas kelangkaan beras. Salah satu yang dipanggil ke Istana Merdeka itu adalah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

Arief membeberkan bahwa dirinya dan Bulog diminta hari itu juga mendistribusikan stok beras milik Bulog ke pasar. Yang dilakukan adalah datang ke Pasar Induk Beras Cipinang. ”Untuk memastikan bongkar beras dari port (pelabuhan) langsung ke Cipinang dan langsung didistribusikan,” katanya.

Pasar induk tersebut, jelas Arief, punya stok beras yang banyak, yakni 34 ribu ton. Stok itulah yang dipastikan harus sampai ke pasar tradisional dan modern. ”Sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar,” ungkapnya.

Arief mengelak jika bantuan sosial (bansos) pangan dianggap yang membuat beras langka di pasaran. Dia menyebutkan, bansos dan kelangkaan beras tak ada hubungannya. ”Bantuan pangan beras pemerintah ditiadakan selama 8 sampai 14 Februari untuk menghormati pemilu,” bebernya.

Terpisah, Direktur Statistika Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto menjelaskan, pada Januari 2024, komoditas beras masih mengalami inflasi MtM (month-to-month) sebesar 0,64 persen dengan andil 0,03 persen.

Komoditas beras memiliki andil yang besar dalam penghitungan inflasi. ”Jika dilihat trennya, memang harga beras masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan (harga) tahun 2023,” ujarnya pada rakor pengendalian inflasi daerah yang digelar Kemendagri di Jakarta kemarin.

Windhiarso melanjutkan, secara YoY (year-on-year), meskipun mengalami penurunan, beras masih mengalami inflasi yang relatif tinggi, yaitu sebesar 15,65 persen dan andil 0,56 persen. ”Andil inflasi YoY yang disumbangkan oleh beras merupakan andil terbesar jika dibandingkan dengan komoditas lainnya,” tambah dia.

”Secara nasional, harga beras sampai dengan minggu kedua Februari naik dibanding rata-rata harga di Januari 2024. Meskipun demikian, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras terpantau turun,” jelasnya.

Windhiarso memerinci, pada minggu pertama Februari, ada 179 daerah yang mencatat inflasi beras dengan rata-rata harga beras Rp 14.107 per kg. Lalu pada pekan kedua turun menjadi 161 daerah dengan rata-rata harga Rp 14.166 per kg.

Pada kesempatan yang sama, Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto menambahkan, hingga kemarin komoditas jagung dan beras masih mengalami kenaikan harga secara nasional. ”Masih jagung dan beras yang mengalami kenaikan lebih dari 10 persen dari harga acuan pemerintah (HAP) maupun harga eceran tertinggi (HET),” jelasnya. (lyn/dee/wan/idr/c9/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #pemerintah #percepat #distribusi #ribu #beras #bapanas #pantau #stok #pasar #induk #cipinang

KOMENTAR