Infrastruktur Rusak, Pakar Nilai Pemulihan Listrik di Aceh Memang Perlu Bertahap
Foto udara Permukiman penduduk yang masih terendam banjir di Desa Cot Bayu, Trumon Tengah, Aceh Selatan, Aceh, Senin (1/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU]
09:47
12 Desember 2025

Infrastruktur Rusak, Pakar Nilai Pemulihan Listrik di Aceh Memang Perlu Bertahap

Baca 10 detik
  • Pemulihan listrik Aceh perlu bertahap akibat kerusakan infrastruktur jaringan dan gardu yang parah tersebar luas.
  • Penanganan bertahap dilakukan karena setiap lokasi memiliki karakter kerusakan dan tantangan teknis yang berbeda-beda.
  • Pemulihan harus hati-hati terkendali untuk mencegah gangguan listrik merambat ke area lain yang belum terdampak.

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, menilai pemulihan listrik di Aceh memang perlu bertahap. Hal ini dikarena kerusakan infrastruktur kelistrikan yang parah serta bencana yang tersebar di banyak titik sehingga setiap lokasi menghadirkan tantangan teknis yang berbeda.

"Kerusakannya tidak ringan. Infrastruktur inti seperti jaringan dan gardu terdampak banjir dan longsor, dan bencananya tidak terjadi di satu area, tetapi tersebar di banyak titik," ujar Agus seperti dikutip Jumat (12/12/2025).

Ia menuturkan, pola bertahap muncul karena setiap titik harus ditangani sesuai karakter kerusakan dan kondisi lapangan. Apalagi, perbedaan tingkat dampak dan akses antar lokasi membuat pekerjaan teknis dijalankan dalam urutan yang alami.

"Dengan kerusakan seperti itu dan titik yang berjauhan, pemulihan memang tidak bisa dilakukan sekaligus. Pendekatannya pasti bertahap," katanya.

Saldo hasil klaim Dana Kaget bisa digunakan secara lebih produktif, termasuk untuk membayar tagihan listrik bulanan rumah tangga [Suara.com/Muhammad Yunus] PerbesarSaldo hasil klaim Dana Kaget bisa digunakan secara lebih produktif, termasuk untuk membayar tagihan listrik bulanan rumah tangga [Suara.com/Muhammad Yunus]

Agus mengatakan, pada sistem kelistrikan yang saling terhubung, langkah pemulihan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak memicu gangguan baru.

"Setiap tahap penyalaan harus dikendalikan. Kalau tidak hati-hati, gangguan bisa merambat ke wilayah yang sebelumnya tidak terdampak," imbuhnya.

Agus melanjutkan, proses teknis di lapangan berjalan berlapis, mulai dari memastikan perangkat aman, melakukan pengujian awal, hingga memasukkan beban secara perlahan agar respon jaringan dapat dipantau secara langsung.

Di beberapa titik, tantangan seperti kondisi tanah setelah longsor dan jarak antarlokasi memengaruhi cara tim memetakan pekerjaan harian.

Setiap lokasi punya karakter tantangan berbeda, bukan karena petugas lambat, tetapi karena struktur wilayah dan dampak bencana yang tidak seragam.

Agus melihat perkembangan positif terus muncul dari berbagai titik, meski kecepatannya tidak sama. Menurutnya, hal itu mencerminkan variasi kerusakan yang sedang ditangani.

"Setiap lokasi menunjukkan kemajuan sesuai kondisi teknis yang sedang dihadapi," bebernya.

Agus menambahkan, dengan penegasan bahwa pola pemulihan bertahap saat ini merupakan konsekuensi langsung dari parahnya kerusakan dan luasnya sebaran titik bencana, bukan karena kurangnya upaya dari petugas.

"Pemulihan berjalan, dan ritmenya mengikuti kompleksitas kerusakan serta tantangan akses di tiap titik," pungkasnya.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #infrastruktur #rusak #pakar #nilai #pemulihan #listrik #aceh #memang #perlu #bertahap

KOMENTAR