Pemerintah Batalkan Pensiun Dini PLTU Cirebon-1, Cari Pengganti yang Lebih Tua
Pemerintah membatalkan rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1. Keputusan ini membuat pemerintah mencari PLTU lain yang bisa dipensiunkan lebih cepat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan PLTU Cirebon-1 masih layak beroperasi dalam jangka panjang.
“Jadi salah satunya ada pertimbangan teknis, karena Cirebon itu salah satunya yang umurnya masih panjang, dan teknologinya juga sudah supercritical dan relatif itu lebih baik,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Airlangga menambahkan PLTU Cirebon-1 memakai teknologi supercritical. Teknologi ini lebih modern dan efisien dibandingkan PLTU konvensional yang masih subcritical.
Sistem supercritical bekerja dengan tekanan dan suhu uap yang sangat tinggi, sehingga emisi lebih rendah, termasuk emisi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx).
Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah menyiapkan pengganti PLTU yang lebih tua dan menghasilkan emisi lebih tinggi. Airlangga belum menyampaikan nama pembangkitnya. Ia menyebut kajian masih berjalan di PT PLN (Persero) dan lokasinya berada di Pulau Jawa.
Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menjelaskan analisis pensiun dini PLTU mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2025. Aturan itu memuat daftar sekitar 175 PLTU yang masuk identifikasi awal.
Menurut Eniya, tim masih menilai dampak emisi serta implikasinya terhadap tenaga kerja di masa depan.
“Kita punya kriteria untuk melakukan early retirement of PLTU. Nah, kalau kita sebetulnya sedang membahas ya. Cirebon atau yang lain begitu itu on the list. Itu masih ada yang lebih buruk lagi (dari Suralaya dan Jawa). Nanti kita cari itu,” tandas Eniya.
Tag: #pemerintah #batalkan #pensiun #dini #pltu #cirebon #cari #pengganti #yang #lebih