Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
Ilustrasi petugas salah satu tempat penukaran mata uang asing menunjukkan uang rupiah dan dolar AS. (Suara.com/Alfian Winanto)
11:26
3 Desember 2025

Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global

Baca 10 detik
  • Rupiah melemah tipis 0,01% pada Rabu (3/12/2025) dibuka di level Rp16.626 per dolar AS.
  • Mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS, tetapi peso Filipina dan won Korea melemah pagi itu.
  • Pelemahan rupiah diwaspadai karena sentimen global (Rusia-Ukraina) dan data utang pemerintah kuartal III-2025 mencapai Rp9.408,64 triliun.

Nilai tukar rupiah melemah sedikit pada pembukaan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Rabu (3/12/2025) dibuka di level Rp16.626 dolar Amerika Serikat (AS).

Alhasil, rupiah melemah 0,01 persen dibanding penutupan pada Selasa yang berada di level Rp 16.625 per dolar AS.

Selain itu, beberapa mata uang asia menunjukkan fluktuatif terhadap dolar.

Beberapa mayoritas mata uang menguat terhadap dolar AS pagi ini dengan baht Thailand menguat 0,25 persen.

Disusul, yen Jepang menguat 0,13 persen, yuan China menguat 0,07 persen, ringgit Malaysia menguat 0,05 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,03 persen terhadap dolar AS.

Sedangkan mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS pagi ini. Peso Filipina melemah 0,27 persen. won Korea melemah 0,12 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,03 persen.

Ilustrasi Won Korea. [Pixabay] PerbesarIlustrasi Won Korea. [Pixabay]

Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 99,23, turun dari sehari sebelumnya yang ada di 99,35

Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menyatakan bahwa rupiah harus mewaspadai sentimen dari global dan dalam negeri. Apalagi, dari tekanan Rusia-Ukraina kembali memanas.

Hal itu setelah meningkatnya frekuensi serangan pesawat nirawak terhadap infrastruktur Rusia.

"Serangan baru-baru ini sempat mengganggu pemuatan di terminal Laut Hitam Konsorsium Pipa Kaspia, jalur utama untuk minyak mentah Kazakhstan dan Rusia," katanya.

Selain itu, ketegangan antara Washington dan Caracas semakin dalam setelah para pejabat AS mengisyaratkan mereka mungkin akan memperketat pembatasan terhadap Venezuela, termasuk menutup wilayah udara mereka.

"Langkah ini menyusul meningkatnya tekanan AS terhadap Venezuela, dengan Trump menuduh negara itu membiarkan pengiriman narkoba mengalir dari wilayahnya," bebernya.

Sedangkan sentimen dalam negeri dipengaruhi oleh data Kementerian Keuangan yabg mencatatkan, posisi utang pemerintah per akhir Kuartal III-2025 senilai Rp 9.408,64 triliun.

Jika dirinci lebih lanjut, komposisi utang pemerintah Rp 9.408,64 triliun itu didominasi oleh hasil penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Rp 8.187,55 triliun atau sekitar 87,02 persen.

"Sedangkan yang berasal dari pinjaman mencapai Rp 1.221,09 triliun (12,98 persen)," tandasnya.

Editor: Dythia Novianty

Tag:  #rupiah #melemah #tipis #rp16626 #pasar #cari #petunjuk #dari #risiko #global

KOMENTAR