Inflasi November Naik 0,17 Persen, Emas Perhiasan Jadi Pendorong Utama
Ilustrasi perhiasan emas.(PEXELS/PIXABAY)
12:16
1 Desember 2025

Inflasi November Naik 0,17 Persen, Emas Perhiasan Jadi Pendorong Utama

- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November 2025 sebesar 0,17 persen month-to-month.

Indeks Harga Konsumen bergerak dari 109,04 pada Oktober menjadi 109,22 pada November.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan komoditas emas perhiasan memberi andil terbesar untuk inflasi bulan lalu.

“Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan, dengan andil 0,08 persen,” ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Inflasi year-on-year tercatat 2,72 persen. Inflasi tahun kalender berada pada level 2,27 persen.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar. Kelompok ini naik 1,21 persen dan memberi andil 0,09 persen.Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji IsmartiniKOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini

Selain emas perhiasan, komoditas lain yang mendorong inflasi antara lain tarif angkutan udara dengan andil 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, ikan segar 0,02 persen, serta wortel 0,02 persen.

Sejumlah komoditas turun harga dan menahan inflasi. Daging ayam ras memberi andil deflasi 0,03 persen. Beras dan cabai merah masing-masing 0,02 persen. Telur ayam ras dan kentang masing-masing memberi deflasi 0,01 persen.

Seluruh komponen inflasi tercatat naik pada November. Komponen inti tumbuh 0,17 persen dan memberi andil 0,11 persen.

“Emas perhiasan menjadi komoditas utama yang mendorong inflasi inti,” kata Pudji.

Sebaran harga per wilayah menunjukkan 28 provinsi mengalami inflasi dan 10 provinsi mengalami deflasi. Papua mencatat inflasi tertinggi 1,69 persen. Aceh mencatat deflasi terdalam 0,67 persen.

BPS menyoroti inflasi emas perhiasan yang naik selama 27 bulan berturut-turut. Pada November, komoditas ini mencatat inflasi 3,99 persen dengan andil 0,08 persen, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.

Kelompok transportasi mencatat inflasi 0,34 persen dengan andil 0,04 persen. Kenaikan terutama berasal dari tarif angkutan udara yang naik 6,02 persen.

“Pola historis, tarif angkutan udara memang cenderung meningkat pada periode Oktober hingga Desember, kecuali pada 2022 dan 2024,” ujar Pudji.

Dengan perkembangan tersebut, BPS menilai inflasi November tetap berada dalam tren terkendali meskipun sejumlah komoditas mendapat tekanan harga menjelang akhir tahun.

Tag:  #inflasi #november #naik #persen #emas #perhiasan #jadi #pendorong #utama

KOMENTAR