Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Diprediksi Tercepat Kedua di Asia Tenggara
- Malaysia diprediksi segera menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di Asia Tenggara setelah Vietnam.
Dikutip dari Bernama, Minggu (23/11/2025), berdasarkan laporan analisis VNA, kinerja ekonomi Malaysia yang lebih baik dari perkiraan selama Januari hingga September 2025 telah meletakkan fondasi yang kokoh untuk tahun-tahun mendatang.
Ini memberikan visibilitas yang lebih besar bagi para pembuat kebijakan dan investor untuk sisa tahun 2025 dan hingga 2026.
HSBC Global Investment Research (HSBC Research) menjadi lembaga terbaru yang semakin optimis, menaikkan proyeksi produk domestik bruto (PDB) alias pertumbuhan ekonomi Malaysia 2025 menjadi 5 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,2 persen.
Prospek pertumbuhan ekonomi Malaysia tidak hanya didukung oleh ketahanan domestik tetapi juga oleh penerapan strategi diplomatik yang fleksibel oleh pemerintah.
Diplomasi proaktifnya, khususnya pada KTT ASEAN ke-47, mencerminkan kemampuan untuk menjaga netralitas sembari melibatkan mitra dagang utama, yang membantu mengurangi ketidakpastian eksternal.
HSBC mencatat bahwa, menyusul Indonesia, Malaysia kemungkinan akan menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat kedua di ASEAN, setelah Vietnam.
Maybank Investment Bank Bhd (Maybank IB) menyuarakan prospek yang lebih cerah, merevisi proyeksi PDB Malaysia 2025 menjadi 4,7 persen dari 4,2 persen dan menaikkan proyeksi 2026 menjadi 4,5 persen dari 4,1 persen.
Ilustrasi pemandangan kota Kuala Lumpur, Malaysia.
Permintaan domestik yang tangguh tetap menjadi jangkar narasi pertumbuhan ekonomi Malaysia, meskipun permintaan eksternal neto terus berfluktuasi, ungkapnya.
Standard Chartered Global Research juga menaikkan estimasi PDB Malaysia 2025 menjadi 4,7 persen dari 4,2 persen. Ini menyusul ekspansi Malaysia yang solid selama sembilan bulan sebesar 4,7 persen pada tahun 2025.
Namun, perusahaan tersebut memangkas prospek pertumbuhan ekonomi Malaysia 2026 dari 5 persen menjadi 4,5 persen, dengan alasan kemungkinan perlambatan permintaan eksternal dibandingkan dengan tahun ini.
Bank sentral Malaysia (BNM) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan (OPR) di level 2,75 persen.
Akibatnya, aktivitas konsumsi dan investasi diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi di kuartal-kuartal mendatang, lapor VNA.
Sementara itu, CIMB Securities Sdn Bhd menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun 2025 menjadi 4,5 persen dari 4,3 persen, sementara pada 2026 pertumbuhan diproyeksikan melambat menjadi 4,1 persen.
"Namun, dengan mitra dagang utama Malaysia yang diperkirakan akan tumbuh lebih lambat, permintaan eksternal kemungkinan akan melemah pada tahun 2026," kata CIMB Securities.
Tag: #pertumbuhan #ekonomi #malaysia #diprediksi #tercepat #kedua #asia #tenggara