Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
Petugas salah satu tempat penukaran mata uang asing menunjukkan uang rupiah dan dolar AS, Jakarta, Selasa (14/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
16:38
19 November 2025

Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan

Baca 10 detik
  • Rupiah menguat di perdagangan Rabu, 19 November 2025, ditutup di level Rp 16.708 per USD, melonjak 0,26 persen dari hari sebelumnya.
  • Pelemahan rupiah dipicu pejabat Federal Reserve yang mengisyaratkan kehati-hatian terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut di Desember.
  • Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada 4,75 persen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian.

Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan, Rabu, 19 November 2025 . Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 16.708 per USD.

Raihan ini membuat rupiah melompat 0,26 persen dibanding penutupan pada Selasa yang berada di level Rp 16.751 per dolar AS.

Beberapa mata uang Asia lainnya juga bergerak fluktuatif, tapi cenderung menanjak tinggi.
Salah satunya, ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,42 persen. Kemudian ada peso Filipina yang naik 0,11 persen.

Petugas salah satu tempat penukaran mata uang asing menunjukkan uang rupiah dan dolar AS, Jakarta, Selasa (14/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto] PerbesarPetugas salah satu tempat penukaran mata uang asing menunjukkan uang rupiah dan dolar AS, Jakarta, Selasa (14/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sedangkan, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ambles 0,35 persen. Selanjutnya, dolar Hongkong dan dolar Taiwan yang sama-sama terkoreksi 0,08 persen.

Disusul, dolar Singapura yang tertekan 0,09persen. Berikutnya ada yuan China tergelincir 0,01persen dan baht Thailand melemah tipis 0,08 persen di pagi ini.

Penyebab Penguatan Rupiah

Dalam hal ini, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah ini dipengaruhi para pejabat Federal Reserve baru-baru inimengisyaratkan kehati-hatian terhadap penurunan sukubunga lebih lanjut.

Inflasi tetap tinggi, dan pertumbuhanekonomi tetap tangguh. Sehingga, pasar hanya memperkirakan peluang moderat untuk penurunan sukubunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.

Sementara, dari dalam negeri, sesuai ekspektasi pasar, Bank Indonesia hari ini, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada 4,75 persen, Selain itu, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50 persen.

Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, serta sinergi untuk turut memperkuat pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang telah ditempuh, prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi, serta stabilitas nilai tukar Rupiah dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate," pungkasnya.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #rupiah #ngacir #penutupan #sore #level #16708 #imbas #rate #ditahan

KOMENTAR