Lifting Migas Naik dan Lampaui Target APBN, Pemerintah Harus Mulai Kurangi Ketergantungan Impor
Ilustrasi tambang minyak mentah.
15:27
5 November 2025

Lifting Migas Naik dan Lampaui Target APBN, Pemerintah Harus Mulai Kurangi Ketergantungan Impor

  - Lifting minyak nasional tembus 608 ribu barel per hari pada 2025. Angka tersebut melampaui target APBN 2025 sebesar 605 barel per hari. Kondisi ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah dalam mengendalikan konsumsi energi.   Pakar energi Universitas Nusa Cendana Nusa Tenggara Timur (NTT), Fredrik L. Benu mengatakan, pemerintah harus mulai menekan ketergantungan impor minyak Indonesia. Sejauh ini impor dinilai masih cukup tinggi.    “Kita naik dari sekitar 600 ribu jadi hampir 700 ribu barel. Itu antara lain dengan memaksimalkan sumur-sumur yang sudah ada dan juga sumur-sumur baru,” ujar Fredrik, Rabu (5/11).   Menurut dia, kenaikan lifting ini menunjukkan komitmen awal pemerintah dalam memperkuat produksi dalam negeri. Kenaikan itu diperkirakan salah satunya karena upaya optimalisasi sumur-sumur minyak dan penataan sumur rakyat yang tengah dijalankan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.  

  Dia pun optimistis lifting minyak akan naik hingga menyentuh angka 1 juta barrel per hari, jika pemerintah konsisten dalam mendata sumur rakyat serta melakukan eksplorasi sumur baru.    "Jadi kita lihat saja pemerintah ke depan. Di samping kebijakan bauran energi, kita minta penambahan eksplorasi karena potensinya masih besar," imbuhnya.   Sementara, Pakar ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Frits Fanggidae mengatakan, capaian lifting saat ini memberikan sinyal positif untuk prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. Namun peningkatan produksi harus diiringi dengan penguatan kapasitas industri energi nasional agar cadangan dalam negeri dapat dimanfaatkan secara maksimal.   “Lifting itu mencerminkan kekuatan permintaan dan penawaran dalam ekonomi. Jadi harus ada kapasitas produksi yang naik agar manfaat lifting tinggi itu bisa dirasakan,” ujar Frits.   Ia menambahkan, peningkatan lifting harus berjalan paralel dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) agar Indonesia mencapai kemandirian energi secara menyeluruh. “Kalau lifting naik tapi produksi nasional tidak naik, impor tetap besar. Jadi lifting naik harus dibarengi peningkatan kapasitas produksi,” tandasnya.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #lifting #migas #naik #lampaui #target #apbn #pemerintah #harus #mulai #kurangi #ketergantungan #impor

KOMENTAR