Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
15:19
29 Oktober 2025

Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO

Baca 10 detik
  • Dua tahun terakhir tidak ada BUMN atau anak usaha yang IPO.

  • BEI berharap perusahaan BUMN berpotensi besar segera listing di bursa.

  • BEI targetkan 2 juta investor baru dan perkuat infrastruktur perdagangan 2026.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan dalam dua tahun terakhir tidak ada BUMN maupun anak usaha yang melakukan aksi penawaran saham perdanan atau Initial Public Offering (IPO).

Hal ini dikatakanya saat konferesi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secata virtual, Rabu (29/10/2025).

Pada saat itu, Iman awalnya menerangkan strategi BEI untuk meningkatkan kapitalisasi pasar sehingga bisa mendongkrak produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Logo BUMN. [Suara.com] PerbesarLogo BUMN. [Suara.com]

Salah satunya, berharap makin banyak perusahaan jumbo yang akan melakukan IPO, salah satunya BUMN. Menurut Iman, banyak perusahaan pelat merah maupun anak usahanya yang berpotensi

"Jadi artinya kita perbesar dan kita mesti lihat bahwa 2 tahun terakhir ini tidak ada BUMN maupun anak perusahaan BUMN yang listing di bursa. Jadi kita masih lihat banyak potensi atas perusahaan-perusahaan BUMN untuk listing di bursa efek," ujarnya.

Iman menuturkan, untuk mendongkrak kinerja pasar modal maupun IHSG, BEI juga akan membidik jumlah investor yang besar. Pada tahun 2026, ia menargetkan ada 2 juta investor baru, bahkan setiap tahunnya bisa meningkat.

"Tapi bukan hanya jumlah 2 juta yang penting tapi peningkatan transaksi harian. Dan saya dengan peningkatan transaksi harian dampaknya pasti IHSG-nya akan naik, market cap-nya juga akan naik perusahaannya," ucapnya.

Selain itu, Iman juga akan memperkuat infrastruktur dari sistem perdagangan dan pengawasan yang akan dijalankan pada tahun 2026.

"Dengan sistem yang baru kapasitas perdagangan kita meningkat lebih dari 3 kali dari yang existing. Jadi artinya apa? Sehingga tadi kan tidak mungkin kita meningkatkan orang yang bertransaksi, tapi engine-nya kita tingkatkan. Jadi semua suplai, demand, maupun infrastrukturnya kita juga tingkatkan sehingga ketika transaksi hariannya meningkat juga bisa engine-nya tidak problem," imbuhnya.

Untuk diketahui, terakhir kali BUMN melakukan IPO yaitu pada Februari tahun 2023, di mana anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) yang melantai bursa.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #dalam #tahun #bumn #maupun #anak #usaha #yang

KOMENTAR