Permata Bank Catat Laba Rp 158,9 Triliun, Ini Faktornya
Ilustrasi Permata Bank. [Permata Bank]
12:05
29 Oktober 2025

Permata Bank Catat Laba Rp 158,9 Triliun, Ini Faktornya

Baca 10 detik
  • Kinerja Permata Bank positif dengan pertumbuhan kredit 5,4% YoY dan PPOP meningkat 4,9% menjadi Rp 5 triliun.

  • Fundamental kuat dan transformasi digital mendukung pertumbuhan berkelanjutan serta penguatan hubungan dengan nasabah.

  • Kualitas kredit terjaga sehat dengan NPL 2,1% dan rasio cakupan kredit bermasalah yang memadai

Bank Permata Tbk (“Permata Bank”) mencatatkan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.

Hal itu terlihat dari penyaluran kredit tumbuh 5,4 persen YoY menjadi Rp 158,9 triliun.

Dari sisi kinerja operasional, Laba Bersih Sebelum Pencadangan (PPOP) meningkat 4,9 persen YoY menjadi Rp 5,0 triliun.

Sebagai bagian dari Bangkok Bank, Permata Bank terus memperkuat posisinya sebagai mitra finansial terpercaya melalui inovasi produk dan digitalisasi layanan.

Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli mengatakan, kinerja positif Permata Bank sepanjang sembilan bulan ini menjadi landasan penting bagi perjalanan Bank menuju fase pertumbuhan selanjutnya.

"Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen kami untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Dengan fundamental yang kuat, dukungan penuh dari Bangkok Bank, serta kepercayaan nasabah yang terus meningkat, mendorong perbankan ini memperkuat fondasi bisnis yang sehat, memperdalam hubungan dengan nasabah, dan memperkuat posisi sebagai Bank pilihan utama di setiap segmen.

Berbekal fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital, dan penguatan budaya kolaboratif.

"Kami optimis dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat kontribusi bagi perekonomian nasional," bebernya.

Kata dia, menghadapi kondisi dinamika ekonomi global dan domestik yang semakin dinamis serta tantangan yang perlu dihadapi, Permata Bank melanjutkan penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas bisnis, khususnya dalam penyaluran kredit.

Selain itu, optimalisasi struktur neraca secara konsisten dilakukan untuk menjaga tingkat likuiditas di level yang memadai.

Rasio Loan-to-Deposit (LDR) tercatat sebesar 80,9 persen pada kuartal III tahun 2025.

"Total Aset Bank tumbuh sebesar 5,7 persen YoY menjadi Rp 269,3 triliun pada posisi September 2025 dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2024," katanya.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 6,9 persen YoY menjadi Rp 195,9 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 17,3 persen.

Rasio CASA Bank pun tercatat naik menjadi 60,5 persen, dibandingkan 55,1 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Hingga kuartal ketiga 2025, penyaluran kredit kepada nasabah tumbuh 5,4 persen YoY, menjadi Rp 158,9 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Ilustrasi Menabung. (Dok. Freepik) PerbesarIlustrasi Menabung. (Dok. Freepik)

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan dari segmen Korporasi yang naik 8,2 persen YoY menjadi Rp 93,9 triliun, serta segmen Komersial yang tumbuh 10,4 persen YoY menjadi Rp 20,9 triliun.

Kualitas kredit tetap terjaga baik dan sehat dengan NPL Gross dan Loan at Risk (LAR) masing-masing pada level 2,1 persen dan 7,0 persen, dibandingkan dengan 2,1 persen dan 8,0 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Bank membentuk NPL Coverage dan LAR Coverage Ratios yang memadai untuk menjamin kebutuhan cadangan atas potensi penurunan kredit secara konservatif, masing-masing di level 351 persen dan 107 persen.

Bank juga secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah.

Editor: Dythia Novianty

Tag:  #permata #bank #catat #laba #1589 #triliun #faktornya

KOMENTAR