Buka-bukaan Purbaya Sebelum Dilantik Menkeu: Ekonomi Diperlambat Kebijakan, Semua Kena Pajak
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (22/10/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]
10:47
29 Oktober 2025

Buka-bukaan Purbaya Sebelum Dilantik Menkeu: Ekonomi Diperlambat Kebijakan, Semua Kena Pajak

Baca 10 detik
  • Purbaya Yudhi Sadewa diangkat sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo karena ekonomi Indonesia melambat akibat kebijakan fiskal dan moneter yang kurang tepat.
  • Ia mengkritik kebijakan pajak yang membebani saat ekonomi lesu dan menilai dirinya mampu menghindari kesalahan karena latar belakang ekonominya.
  • Kebijakan pertamanya adalah memindahkan Rp 200 triliun dari BI ke Himbara agar dana bisa langsung menggerakkan ekonomi rakyat tanpa banyak syarat.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menceritakan awal mula dirinya dilantik jadi Menkeu oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menilai kalau penunjukkan dirinya kala itu karena ekonomi Indonesia melambat cukup signifikan.

Menkeu Purbaya menyebut kalau sekitar setengah tahun terakhir kondisi ekonomi lambat karena kebijakan fiskal dan moneter yang tidak terlalu akurat kala itu.

"Saya suka kritik itu, kata orang enggak boleh kritik. Tapi biar saja. Kalau saya enggak tunjukkan kesalahannya saya enggak bisa betulin," kata Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Ia mengakui kalau April 2025 lalu ekonomi mulai pulih karena sudah diperbaiki dengan kebijakan. Namun kondisi kembali buruk saat periode Mei hingga Agustus 2025.

"Tapi Mei, Juni, Juli, Agustus ekonomi dicekik lagi dengan, seperti menghilangnya uang dari sistem perekonomian," umbar dia.

"Jadi ketika ekonomi jatuh seperti itu, kalau kita kenain pajak dimana-mana, semuanya kenain pajak. Kabupaten juga katanya mau dikenain pajak kan ya? Semuanya pokoknya," lanjutnya lagi.

Purbaya juga menyebut kalau dirinya bisa saja menaikkan pajak saat itu. Namun ia berkelakar kalau dirinya memiliki latar belakang ekonomi cukup baik.

"Untungnya saya ekonom betulan. Saya enggak sebodoh itu kelihatannya, agak pintar dikit lah," kata dia.

Bendahara Negara baru ini pun mengeluarkan kebijakan pertama dengan memindahkan dana Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Negara (Himbara) dari simpanan yang ada di Bank Indonesia (BI).

Ia beralasan kalau setiap tahun Pemerintah selalu memiliki sisa uang banyak di bank sentral dengan nominal mencapai Rp 400-500 triliun per tahun.

Berangkat dari sana, ia memilih untuk memindahkan uang tersebut ke Himbara agar diputarkan lagi ke rakyat. Purbaya mengatakan kalau mereka bisa membelanjakan uang itu tanpa banyak syarat.

"Orang bilang itu langkah yang luar biasa. Padahal itu langkah yang paling gampang, enggak mikir. Cuma saya pindahkan uang saya dari BI ke perbankan. Sudah," jelasnya.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #buka #bukaan #purbaya #sebelum #dilantik #menkeu #ekonomi #diperlambat #kebijakan #semua #kena #pajak

KOMENTAR