Rupiah Mulai Bangkit Lawan Dolar Amerika
Ilustrasi Dolar AS. (Freepik)
10:13
28 Oktober 2025

Rupiah Mulai Bangkit Lawan Dolar Amerika

Baca 10 detik
  • Nilai tukar rupiah pagi ini menguat tipis ke level Rp16.620 per dolar AS, naik dibanding penutupan sebelumnya di Rp16.621.
  • Penguatan rupiah dipengaruhi faktor global seperti pelemahan inflasi AS dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
  • Dari dalam negeri, pasar mencermati potensi perlambatan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 yang diproyeksikan tumbuh 4,9 persen

Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pagi hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot  pagi Selasa (28/10/2025), dibuka di level Rp 16.620 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini membuat Rupiah sedikit menguat dibanding penutupan pada Senin (27/10/2025) yang berada di level Rp 16.621 per Dolar AS.  

Hal itu juga terjadi pada mata uang asia bergerak bervariasi terhadap Dolar.

Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,31 persen. 

Disusul, Dolar Taiwan yang naik 0,26 persen.

Selanjutnya ada Ringgit Malaysia yang terkerek 0,16 persen dan Baht Thailand terangkat 0,14 persen. 

Lalu ada Dolar Singapura yang terapresiasi 0,08 persen.

Ilustrasi Yuan [Unsplash/Timon] PerbesarIlustrasi Yuan [Unsplash/Timon]

Berikutnya, Yuan China menanjak 0,07 persen dan Dolar Hongkong menguat tipis 0,008 persen di pagi ini.

Sementara itu, Pesso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,41 persen. 

Kemudian ada Won Korea Selatan yang melemah 0,15 persen terhadap the greenback.

Dalam hal ini, Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan Rupiah dipengaruhi faktor global dan internal. 

Tren penguatan indeks dolar AS (DXY) yang kembali menguat pada perdagangan Senin sore.

Apalagi, fokus minggu ini adalah keputusan suku bunga dari beberapa bank sentral.

Fokus utamanya adalah keputusan kebijakan terbaru dari Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Kamis dini hari.

Lalu, ada laporan indeks harga konsumen (CPI) AS yang dirilis pada Jumat minggu lalu lebih rendah dari perkiraan. 

Perkembangan ini memperkuat taruhan untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Selain itu, dari sisi domestik, pelaku pasar mencermati prospek ekonomi Indonesia yang diproyeksikan tumbuh lebih lambat pada kuartal III-2025.

Sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 hanya mencapai 4,9 persen secara tahunan (year-on-year), melambat dibandingkan kuartal II/2025 yang tumbuh 5,12 persen.

Editor: Dythia Novianty

Tag:  #rupiah #mulai #bangkit #lawan #dolar #amerika

KOMENTAR