HSBC Siapkan Rp 18 Triliun untuk Hadapi Gugatan Warisan Skandal Madoff
HSBC akan menanggung beban hukum besar usai pengadilan di Luksemburg memutuskan gugatan terkait skandal investasi Bernard Madoff.
Dilaporkan CNBC, bank asal Inggris itu mencatat penyisihan senilai 1,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp18,25 triliun dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2025.
Kasus ini berawal dari gugatan SPC Herald Fund terhadap unit HSBC di Luksemburg sejak 2009.
Herald menuntut pengembalian aset sekuritas dan dana tunai yang hilang akibat investasi di perusahaan Madoff.
Pengadilan menolak banding HSBC atas klaim sekuritas Herald, tetapi menerima banding untuk klaim uang tunai.
HSBC akan mengajukan banding kedua ke Pengadilan Banding Luksemburg.
Jika gagal lagi, bank itu berencana mengajukan keberatan atas jumlah kompensasi yang ditetapkan pada tahap berikutnya.
Warisan Skandal Madoff
Bernard Madoff dikenal sebagai pelaku penipuan investasi terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Ia menjalankan skema investasi palsu yang menipu lebih dari 40.000 investor di 125 negara dengan total kerugian mencapai 65 miliar dollar AS atau sekitar Rp1.078 triliun.
Madoff mengaku bersalah pada 2009 atas kejahatan yang ia jalankan sejak awal 1970-an. Ia dijatuhi hukuman 150 tahun penjara dan meninggal pada 2021.
Korbannya meliputi sutradara Steven Spielberg, aktor Kevin Bacon, dan ribuan investor kecil di berbagai negara.
Dalam laporan keuangan semester pertama 2025, HSBC menyebut Herald menuntut ganti rugi senilai 2,5 miliar dollar AS (Rp41,48 triliun) plus bunga, atau alternatif ganti rugi total 5,6 miliar dollar AS (Rp92,93 triliun) dengan bunga tambahan.
HSBC, bank terbesar di Eropa, mengakui sejumlah unit non-AS miliknya menyediakan layanan kustodian dan administrasi untuk dana investasi yang asetnya dikelola oleh Bernard Madoff Investment Securities.
Dampak terhadap Rasio Keuangan
Penyisihan 1,1 miliar dollar AS akan menekan rasio Common Equity Tier 1 (CET1) HSBC sekitar 15 basis poin. CET1 mengukur kekuatan modal bank dan menunjukkan kemampuan bertahan di tengah tekanan ekonomi.
Konsensus analis per 17 Oktober memperkirakan rasio CET1 HSBC pada kuartal ketiga mencapai 12,89 persen, naik dari 12,82 persen pada kuartal sebelumnya.
HSBC menyatakan dampak keuangan akhir dari perkara ini masih bisa berubah, tergantung hasil banding yang sedang berjalan.
Restrukturisasi Besar
Kasus hukum ini muncul saat HSBC tengah menyiapkan laporan keuangan kuartalannya. Bank tersebut sedang menjalani restrukturisasi besar di bawah CEO Georges Elhedery.
Restrukturisasi meliputi pembagian operasi menjadi empat divisi dan pemisahan bisnis ke dalam dua kawasan, “pasar Timur” dan “pasar Barat.” Langkah ini ditargetkan menekan biaya operasional hingga 300 juta dollar AS atau sekitar Rp4,97 triliun pada tahun ini.
Tag: #hsbc #siapkan #triliun #untuk #hadapi #gugatan #warisan #skandal #madoff