Satu Tahun Prabowo-Gibran Dinilai Gagal Penuhi Ekspektasi, Bahlil Hingga Bos BGN Layak Reshuffle
Sejumlah relawan mengacungkan dua jari saat Konsolidasi TKD Prabowo-Gibran Provinsi Jawa Barat di The House Convention Hall, Bandung, Jawa Barat). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/YU/aa)
17:27
20 Oktober 2025

Satu Tahun Prabowo-Gibran Dinilai Gagal Penuhi Ekspektasi, Bahlil Hingga Bos BGN Layak Reshuffle

Baca 10 detik
  • Survei terbaru yang dirilis oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) menunjukkan penurunan tajam dalam kepuasan publik, dengan skor kabinet anjlok dari 5 menjadi hanya 3 dari 10.
  • Penilaian yang sangat rendah ini mencerminkan kekecewaan publik terhadap lambatnya realisasi program prioritas dan buruknya koordinasi lintas kementerian.
  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang dinilai gagal menjaga stabilitas energi. Komunikasi kebijakan yang membingungkan, proyek transisi energi yang mandek, hingga masalah ketahanan listrik di kawasan 3T disebut menjadi faktor utama.

Genap satu tahun memimpin, kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat rapor merah dari publik.

Survei terbaru yang dirilis oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) menunjukkan penurunan tajam dalam kepuasan publik, dengan skor kabinet anjlok dari 5 menjadi hanya 3 dari 10.

Penilaian yang sangat rendah ini mencerminkan kekecewaan publik terhadap lambatnya realisasi program prioritas dan buruknya koordinasi lintas kementerian.

Dalam laporan hasil survei Celios yang dilihat Senin (20/10/2025) terungkap bahwa skor individu Presiden Prabowo berada di angka 3/10, sementara Wakil Presiden Gibran lebih rendah lagi di 2/10.

Survei yang melibatkan 1.338 responden ini turut menyoroti sepuluh pejabat yang dinilai berkinerja terburuk dan direkomendasikan untuk segera di-reshuffle.

Dua nama yang paling disorot adalah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang dinilai gagal menjaga stabilitas energi. Komunikasi kebijakan yang membingungkan, proyek transisi energi yang mandek, hingga masalah ketahanan listrik di kawasan 3T disebut menjadi faktor utama.

Selain itu ada nama Kepala BGN Dadan Hindayana yang ikut menjadi sorotan tajam karena insiden keracunan massal yang diduga berasal dari program prioritas andalan, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Terkait program MBG, 71 persen responden menyoroti lemahnya standar gizi dan pengawasan kualitas makanan. Celios menyebut, meskipun ide programnya baik, "eksekusinya amburadul. Insiden keracunan di beberapa sekolah menunjukkan lemahnya kontrol kualitas."

Di sektor ekonomi, 45% responden merasakan kondisi rumah tangga mereka stagnan, dan 27% merasa kondisi mereka lebih buruk. Parahnya, 84% responden merasa terbebani oleh pungutan dan pajak baru.

Penegakan hukum dan integritas lembaga negara juga menjadi sorotan tajam. Sebanyak 75% responden menilai kinerja penegakan hukum masih buruk, dengan persepsi negatif yang makin kuat terhadap Kepolisian dan TNI, yang masing-masing hanya mendapat nilai 2 dan 3 dari 10.

Celios memperingatkan bahwa rendahnya kepuasan publik dapat berdampak langsung pada stabilitas politik dan efektivitas kebijakan pemerintah. Celios bahkan mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran anjlok, dengan 36 persen responden menyatakan tidak akan memilih pasangan ini lagi.

Editor: Mohammad Fadil Djailani

Tag:  #satu #tahun #prabowo #gibran #dinilai #gagal #penuhi #ekspektasi #bahlil #hingga #layak #reshuffle

KOMENTAR