



Ini 4 Hal yang Pengaruhi Sentimen Warganet terhadap Menkeu Purbaya
— Sentimen publik terhadap Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengalami fluktuasi yang signifikan selama sebulan pertama masa jabatannya sejak dilantik pada 8 September 2025.
Litbang Kompas melalui Kompas Monitoring memantau aktivitas warganet di lima platform media sosial, yaitu TikTok, Instagram, Facebook, YouTube, dan X, dengan mengumpulkan 25.511 data berupa konten dan komentar menggunakan kata kunci “Purbaya Yudhi Sadewa” dalam periode 8 September sampai 13 Oktober 2025.
Hasil pemantauan ini menunjukkan sentimen positif meningkat dari 23 persen pada awal masa jabatan menjadi 47 persen pada akhir periode.
Namun, naik turunnya sentimen warganet ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang menjadi perhatian masyarakat digital.
Berikut empat hal yang memengaruhi sentimen warganet terhadap Menkeu Purbaya selama periode tersebut:
1. Kebijakan yang berdampak langsung ke masyarakat
Kebijakan fiskal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat, seperti pembebasan PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP) bagi pekerja dengan gaji bruto kurang dari Rp 10 juta per bulan, mampu meningkatkan sentimen positif.
Kebijakan ini menyasar sektor industri tekstil, kulit, alas kaki, hotel, restoran, dan kafe.
Pada 13 sampai 16 September 2025, sentimen positif terhadap Purbaya berada di kisaran 47 hingga 58 persen, mencerminkan apresiasi warganet terhadap kebijakan yang bermanfaat secara langsung.
Kejelasan komunikasi dan tidak menimbulkan harapan berlebihan menjadi kunci keberhasilan respons ini.
Dalam dua hari, layanan ?Lapor Pak Purbaya? menerima lebih dari 15 ribu pesan. Sebagian besar aduan menyoroti perilaku pegawai Bea Cukai di lapangan.
2. Upaya perbaikan pelayanan dan integritas institusi
Gaya “koboi” Purbaya yang terkesan spontan di awal jabatan ternyata diisi dengan tindakan nyata yang diapresiasi warganet.
Contohnya, pada 19 September 2025, Purbaya secara mendadak menguji layanan Kring Pajak 1500200, yang menjadi perhatian positif karena menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki layanan pajak.
Selain itu, pada 7 Oktober 2025, langkah tegas pemecatan 26 pegawai pajak yang melanggar integritas mendapat dukungan luas, meskipun di saat bersamaan ada protes atas rencana pemotongan transfer ke daerah (TKD). Upaya ini dianggap menyentuh akar kepercayaan publik terhadap Kementerian Keuangan.
3. Isu keadilan fiskal dan kebijakan anggaran daerah
Isu pemangkasan TKD dan rencana pembatasan utang pemerintah daerah memicu reaksi negatif dari warganet dan kepala daerah.
Pada 7 Oktober 2025, setelah 17 gubernur menyatakan keberatan, sentimen negatif meningkat karena kekhawatiran masyarakat bahwa pemotongan anggaran daerah akan memengaruhi kualitas layanan publik dan program sosial.
Meski demikian, pernyataan Purbaya yang menegaskan APBN tidak akan menanggung utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung melalui kas negara, melainkan melalui dividen BUMN, mendapat dukungan dan membantu memulihkan sentimen positif.
4. Perbandingan antar era kepemimpinan dan gaya komunikasi
Pernyataan Purbaya pada 9 Oktober 2025 yang membandingkan ekonomi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo memantik perdebatan di media sosial.
Pernyataan ini membagi warganet antara yang setuju dan yang merasa kurang tepat untuk membandingkan dua era secara langsung.
Menkeu Purbaya menegaskan, dividen jumbo yang diterima Danantara dari BUMN cukup untuk menutup utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tanpa perlu dana APBN.
Sentimen positif tetap dominan di angka 57 persen, namun komentar tersebut menunjukkan bahwa perbandingan rezim menjadi pisau bermata dua yang efektif memicu diskusi, sekaligus berpotensi membelah audiens bila tidak dibingkai dengan solusi yang jelas.
Di sisi lain, kelakar Purbaya terkait peluangnya menjadi calon wakil presiden 2029 pada 11 Oktober 2025 juga mendapat respons hangat dari warganet, memperlihatkan bahwa gaya komunikasi santai dan lugas dapat membangun kedekatan dengan publik.
Litbang Kompas melakukan pemantauan sentimen warganet dengan menggunakan Kompas Monitoring, yang mengumpulkan data dari lima platform media sosial utama.
Data yang dianalisis terdiri dari 25.511 konten dan komentar yang muncul sejak pelantikan Purbaya pada 8 September hingga 13 Oktober 2025 dengan kata kunci “Purbaya Yudhi Sadewa.”
Survei ini menggambarkan respons publik yang dinamis terhadap kebijakan dan komunikasi Menkeu selama periode tersebut.
Tag: #yang #pengaruhi #sentimen #warganet #terhadap #menkeu #purbaya