Setuju Rute Penerbangan Lebih Pendek, AirNav: Bisa Tambah Penghasilan Kami
Ilustrasi pesawat terbang.(Pixabay/Pexels)
18:44
2 Juli 2025

Setuju Rute Penerbangan Lebih Pendek, AirNav: Bisa Tambah Penghasilan Kami

AirNav Indonesia merespons permintaan sejumlah maskapai seperti Garuda Indonesia dan Lion Air Group agar rute penerbangan domestik bisa dipersingkat.

Direktur Operasional AirNav Indonesia, Setio Anggoro, menegaskan semua rute dan prosedur penerbangan sudah melalui kajian teknis. Pihaknya juga melibatkan pemangku kepentingan sebelum merancang jalur udara.

“Kami sudah bertemu dengan Direktur Lion Air Group. Setiap mendesain rute atau prosedur, kami selalu bicara dengan stakeholder. Kalau ada masukan, kami akan asesmen. Bila memang ada rute yang bisa lebih singkat, kami terbuka,” kata Setio dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Panitia Khusus DPR RI di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Menurut dia, AirNav tak punya kepentingan untuk membuat rute menjadi panjang. Semakin cepat pesawat sampai, maka slot bisa dipakai maskapai lain.

“Kami enggak mau menahan pesawat di rute yang ada. Semakin cepat sampai, semakin banyak pesawat yang bisa kami layani. Itu berdampak positif ke pendapatan kami juga,” ujarnya.

Sebelumnya, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion Air Group meminta agar rute penerbangan domestik dibuat lebih efisien. Tujuannya agar biaya operasional turun, termasuk harga tiket.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, mencontohkan rute Denpasar–Jakarta. Saat ini rute itu menempuh jarak 670 nautical mile, dengan konsumsi bahan bakar 4.609 kg dan waktu tempuh 2 jam 3 menit.

Padahal, jika ditarik garis lurus, jarak bisa dipangkas jadi 652 nautical mile. Bahan bakar pun berkurang menjadi 4.511 kg dengan waktu tempuh 2 jam 1 menit.

“Perbedaannya 22 nautical mile dan hemat 119 kg bahan bakar,” kata Wamildan saat RDPU bersama DPR, Selasa (1/7/2025).

Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro, juga mengeluhkan hal serupa. Ia menyebut rute Jakarta–Makassar saat ini harus lewat Semarang lebih dulu agar bisa mengudara lebih tinggi.

Padahal jika ditarik langsung, rute itu bisa lebih efisien.

“Kontribusi bahan bakar terhadap biaya operasi sangat besar, 35–40 persen. Ini bikin operasional kami jadi mahal, ujung-ujungnya harga tiket juga naik,” kata Daniel.

Tag:  #setuju #rute #penerbangan #lebih #pendek #airnav #bisa #tambah #penghasilan #kami

KOMENTAR