DPR Cecar Kepala Bapanas: Stok Beras Melimpah Kenapa Harga Melonjak?
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kanan) saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).(Dok. Bapanas)
09:04
2 Juli 2025

DPR Cecar Kepala Bapanas: Stok Beras Melimpah Kenapa Harga Melonjak?

- Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mencecar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi akibat kenaikan harga beras yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen.

Lonjakan harga beras membuat legislator kaget, lantaran pemerintah menyebut pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) yang diamankan Perum Bulog mencapai 4,19 juta ton. Seharusnya stok yang sedemikian banyak itu bisa menekan harga beras di pasar.

Anggota Komisi IV dari Fraksi PKB Daniel Johan pun meminta Arief Prasetyo Adi memberikan penjelasan atas perkara tersebut ketika rapat dengar pendapat (RDP) bersama Bapanas, Selasa (1/7/2025).

“Penjelasan dari pemerintah bahwa produksi pangan khususnya beras itu kan melimpah saat ini, termasuk cadangan di Bulog pun melebihi target, tetapi yang menjadi pertanyaan kenapa harga di tingkat konsumen justru sekarang melonjak tinggi?” ucap Daniel.

Komisi IV juga mempertanyakan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog yang belum terlaksana saat ini. Padahal aksi intervensi pasar ini penting untuk menekan harga beras di tingkat konsumen.

“Saya agak terkaget ada anomali, yang meskipun saya agak ragu nih, banyak media bertanya kepada saya di tengah harga konsumen yang tinggi ‘katanya Bulog dilarang untuk melepas cadangannya, melepas stoknya?,” paparnya.

“Biasanya kan jawaban saya ya menjadi tugas Bulog untuk mengintervensi pasar, salah satunya adalah operasi pasar sehingga harga menjadi stabil, tetapi katanya Bulog itu dilarang?,” lanjut Daniel.

Lebih jauh, ia juga menyinggung isu mafia beras yang diprediksi merugikan konsumen sebesar Rp99,35 triliun. Perkara ini disampaikan sebelumnya oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Merespons pertanyaan anggota Komisi IV DPR RI, Arief Prasetyo mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga di level konsumen. Salah satunya kenaikan harga gabah kering panen (GKP) yang kini menyentuh Rp6.500 kilogram (kg), sebelumnya harga GKP di kisaran Rp5.500 kg - Rp6.000 kg.

"Kenapa harga beras naik? Ya, kalau GKP sebelumnya di angka Rp5.500 kg atau Rp6.000 kg, hari ini Rp6.500 kg di Maret, kualitas apapun," ungkap Arief.

Kendati begitu, Arief memastikan penyaluran beras SPHP segera dilakukan. Selain menggelontorkan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram.

"Kalau harga gabah naik, maka harga beras naik. Nah ini waktunya pemerintah melakukan intervensi, dengan satu, bantuan pangan yang 18,277 juta KPM (keluarga penerima manfaat), dan yang kedua SPHP," katanya.

Tag:  #cecar #kepala #bapanas #stok #beras #melimpah #kenapa #harga #melonjak

KOMENTAR