Bisnis Jalan Tol Gudang Garam dan Lesunya Bisnis Rokok
Harga saham gudang garam anjlok.(WIKIMEDIA COMMONS/CONSIGLIERE IVAN)
09:36
23 Juni 2025

Bisnis Jalan Tol Gudang Garam dan Lesunya Bisnis Rokok

- Raksasa rokok yang berbasis di Kediri Jawa Timur, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) saat ini menghadapi masa-masa sulit. Industri rokok besar mengalami persaingan sengit dengan perusahaan-perusahaan rokok menengah dan kecil.

Perusahaan rokok besar seperti Gudang Garam semakin babak belur karena harus menghadapi beban cukai yang tarifnya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Kondisi GGRM yang mulai sempoyongan bisa terlihat dari kinerja keuangannya. GGRM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 980,8 miliar sepanjang tahun 2024.

Perolehan itu anjlok drastis hingga 81,57 persen dibandingkan untung tahun 2023 sebesar Rp 5,32 triliun.

Kabar terbaru, Gudang Garam juga sudah menyetop pembelian tembakau dari petani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Alasannya, stok tembakau masih banyak menumpuk di gudang perusahaan.

Selain kinerja keuangan yang menurun drastis, harga saham Gudang Garam juga terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 atau saat industri rokok masih berjaya, saham Gudang Garam bahkan mencapai hampir Rp 90.000 per lembarnya.

Bandingkan dengan saat ini, harga saham GGRM hanya dijual Rp 9.000-an, bahkan sempat terjun bebas di level Rp 8.675 pada April 2025.

Gudang Garam bangun Bandara Dhoho

Di tengah lesunya industri rokok besar, Gudang Garam belum lama ini juga masuk ke sektor infrastruktur. Salah satunya bisnis bandara melalui anak usahanya, PT Surya Dhoho Investama (SDhI).

Bandara Dhoho Kediri tercatat sebagai bandara pertama di Indonesia yang sepenuhnya dibangun dengan dana dari perusahaan swasta, tanpa campur tangan anggaran negara.

Bandara Dhoho dilengkapi dengan terminal seluas 25.857 meter persegi, apron untuk 12 pesawat berbadan sedang dan 3 pesawat berbadan lebar, serta runway sepanjang 3.300 meter yang mampu melayani pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777-300ER.

Meski demikian, bandara ini masih sepi dengan minimnya penerbangan. Bahkan sampai akhir Juli nanti, tidak ada satu pun penerbangan dari bandara ini.

Bangun jalan tol

Selesai membangun bandara, perusahaan ini juga menggarap bisnis jalan tol dengan mendirikan anak usaha baru, PT Surya Kerta Agung.

Melalui Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Gudang Garam bahkan sudah menyetorkan modal senilai Rp 7 triliun kepada anak usahanya yang bergerak di sektor konstruksi itu. Tambahan modal tersebut digunakan untuk membangun jalan tol.

Suntikan modal tersebut dilakukan pada 9 Januari 2023. Modal tersebut ditempatkan dengan cara pengambilalihan saham Surya Kerta Agung sebanyak 7 juta unit.

Surya Kerta Agung merupakan anak usaha yang didirikan Gudang Garam bersama PT Suryaduta Investama. Surya Kerta Agung bergerak dalam bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan jalan.

Selain jalan, perusahaan itu juga membangun serta meningkatkan dan memelihara fasilitas penunjang jalan layang dan jembatan. Sebanyak 99,99 persen saham PT Surya Kerta Agung dimiliki oleh Gudang Garam dan sisanya dimiliki oleh PT Suryaduta Investama.

Proyek jalan tol yang tengah digarap Gudang Garam adalah Jalan Tol Kediri Tulungagung yang dikerjakan anak usaha PT Suryaduta Investama lainnya, PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT).

SSAT merupakan anak usaha Gudang Garam yang didirikan sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung diprakarsai oleh Gudang Garam dengan nilai investasi sebesar Rp 9,92 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.

Pelaksanaan proyek jalan tol ini telah ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Regres, dan Perjanjian Penjaminan Jalan Tol Kediri-Tulungagung pada 27 Februari 2024.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,17 km ini terdiri dari akses Bandara Dhoho Kediri sepanjang 6,82 km, dan main road Kediri-Mojo-Tulungagung sepanjang 37,35 km.

Nantinya, Jalan Tol Kediri-Tulungagung memiliki jumlah lajur 2x2, dan empat simpang susun yang berada di Bulawen, Kediri, Mojo, dan Tulungagung.

Tag:  #bisnis #jalan #gudang #garam #lesunya #bisnis #rokok

KOMENTAR