



Upaya BEI Genjot Likuiditas Pasar, Wacana Tambah Jam Perdagangan hingga Kurangi Satuan Lot
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah berupaya untuk mendorong likuiditas pasar modal dan meningkatkan pendalaman pasar.
Belakangan muncul wacana BEI yang tengah melakukan kajian untuk mengatur ulang jam perdagangan bursa hingga mengurangi satuan perdagangan saham atau lot size.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan, wacana soal perubahan jam perdagangan saham pertama-tama dilakukan untuk mendorong pendalaman pasar.
Itu dilakukan dengan memperhatikan, investor pasar modal Indonesia sendiri yang secara garis besar terdiri dari investor lokal dan asing.
Khusus untuk investor lokal, dalam tiga tahun terakhir terjadi pertumbuhan di luar Pulau Jawa secara masif. Jumlah tersebut menggeser dominasi investor di Pulau Jawa yang semula 70 persen menjadi 67-68 persen.
Di sisi lain, Jeffrey bilang, pihaknya harus tetap menjaga daya kompetisi bursa Indonesia di kawasan.
"Kalau kita lihat yang dilakukan oleh bursa global, mulai dari Amerika Serikat yang menyatakan akan membuka lebih panjang," kata dia kepada wartawan, ditulis Jumat (20/6/2025).
Ia menambahkan, ada berbagai pilihan opsi jadwal perdagangan yang sedang di kaji, semuanya opsi membuka pilihan untuk mempercepat jam buka dan memperpanjang jam tutup selama satu jam.
Sebagai catatan, saat ini jam perdagangan bursa dilakukan pada pukul 09.00-16.00 WIB.
Di samping itu, BEI juga tengah melakukan survei terkait penyesuaian satuan perdagangan saham atau lot size.
Jeffrey menerangkan, tujuan dari penyesuaian satuan perdagangan saham atau lot size ini sama dengan kajian yang lain adalah untuk meningkatkan pendalaman pasar dan peningkatan likuiditas dan peningkatan layanan kepada investor
"Dengan penyesuaian lot size nanti kita lihat apakan akan berdampak pada kenyamanan akses bagi masyarakat utuk menjadi investor," imbuh dia.
Adapun, menurut dia saat ini yang paling rasional dilakukan adalah adanya penurunan jumlah lot pada satuan perdagangan saham.
Jeffrey menuturkan, dalam melakukan kajian ini, pihaknya juga melihat apa yang terjadi pada bursa-bursa lain di dunia.
"Misalnya ada bursa yang sekarang satu lot-nya itu adalah 50 lembar, tetapi ada juga bursa-bursa yang satu lot-nya adalah satu lembar," terang dia.
Sedikit catatan, bursa yang telah menerapkan satu lot untuk satu saham misalnya adalah bursa London dan Korea Selatan.
Jeffrey bilang, hal ini dilakukan agar bursa tetap adaptif dengan kondisi global. Namun demikian, aturan tersebut kemungkinan besar belum akan diimplementasikan pada tahun ini.
"Kelihatannya tidak (tahun ini) karena kami sedang dalam proses implementasi sistem perdagangan baru, jadi resource kami saat ini akan fokus di situ, tapi kajian tetap jalan," tutup dia.
Tag: #upaya #genjot #likuiditas #pasar #wacana #tambah #perdagangan #hingga #kurangi #satuan