



Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 349,3 Triliun hingga Akhir Mei 2025
Nilai realisasi penarikan utang baru untuk pembiayaan kas negara terus meningkat secara tahunan.
Tercatat hingga 31 Mei 2025, pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp 349,3 triliun tahun ini.
Realisasi penarikan utang pemerintah ini meningkat pesat sebesar 164,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 132,2 triliun.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono saat media gathering di Novus Jiva Anyer, Banten, Rabu (25/9/2024).
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono merincikan, realisasi pembiayaan anggaran dari utang hingga akhir Mei lalu sebesar Rp 349,3 triliun atau 45 persen dari target APBN 2025 yang sebesar Rp 775,9 triliun.
Sementara pembiayaan non-utang sebesar minus Rp 24,5 triliun atau 15,3 persen dari target yang sebesar minus Rp 159,7 triliun.
Dengan demikian pembiayaan anggaran hingga 31 Mei 2025 realisasinya sebesar Rp 324,8 triliun atau 52,7 persen dari target APBN 2025 yang sebesar Rp 616,2 triliun.
"Pembiayaan non-utang di sini minus Rp 24,5 triliun, artinya kita berinvestasi ke hal-hal khusus. Ini pembiayaan non-utang, saya rasa perlu digaris bawahi, tidak menambah utang," jelasnya dalam konferensi pers APBN KiTa Juni 2025, Selasa (17/6/2025).
Thomas menambahkan, dengan realisasi pembiayaan anggaran negara tersebut membuktikan bahwa pemenuhan pembiayaan utang berjalan sesuai yang direncanakan.
Tentunya, dengan berbagai langkah mitigasi risiko di antaranya pengadaan pembiayaan utang secara pruden, fleksibel, oprunistik, dan terukur baik dalam aspek waktu, ukuran, instrumen, maupun komposisi mata uang.
Tidak hanya itu, pembiayaan anggaran tahun ini juga dilaksanakan secara prefunding, cash buffer yang memadai, dan active cash and debt management.
"Dari sini bisa dilihat bahwa strategi-strategi pembiayaan kita dijalankan secara fleksibel dan terukur. Didukung oleh pelaksanaan prefunding, penguatan cash buffer, serta manajemen kas dan utang yang sustainable atau berkelanjutan," tuturnya.
Tag: #pemerintah #tarik #utang #baru #3493 #triliun #hingga #akhir #2025