Integrasi Tokopedia-TikTok Shop Dorong UMKM Naik Kelas di Tengah Perlambatan Ekonomi
Ilustrasi UMKM atau PKL. [Chat GPT]
16:34
5 Juni 2025

Integrasi Tokopedia-TikTok Shop Dorong UMKM Naik Kelas di Tengah Perlambatan Ekonomi

Integrasi pusat penjualan (seller center) antara platform e-commerce besar seperti Tokopedia dan TikTok Shop menawarkan keuntungan signifikan bagi para pengusaha di berbagai tingkatan, mulai dari UMKM hingga bisnis berskala lebih besar.

Konsep ini muncul sebagai solusi strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kinerja bisnis, terutama di tengah kondisi perlambatan ekonomi global.

Integrasi ini memungkinkan para penjual mengelola toko mereka di dua platform berbeda melalui satu dasbor terpadu. Selain mengurangi waktu untuk tugas administratif, sistem ini memberikan keleluasaan bagi pengusaha untuk lebih fokus pada pengembangan produk dan strategi pemasaran.

Nailul Huda, selaku Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS), menilai integrasi ini merupakan langkah yang wajar dan bermanfaat.

“Sebagai satu platform yang dikendalikan oleh perusahaan yang sama, sudah sepatutnya seller center bagi penjual yang di Tokopedia maupun di TikTok Shop terintegrasi. Tujuannya untuk lebih memudahkan bagi penjual mengelola akun toko di kedua aplikasi tersebut,” ujar Nailul ditulis Kamis (5/6/2025).

Lebih dari sekadar efisiensi, integrasi ini juga membuka akses ke pasar yang lebih luas. Data gabungan dari Tokopedia dan TikTok Shop menunjukkan potensi jangkauan hingga 200 juta pengguna aktif, ditambah kolaborasi dengan lebih dari 8 juta kreator konten di TikTok. Hal ini memberikan peluang promosi yang lebih kreatif dan berskala besar.

“Dengan terintegrasi, artinya barang yang dijual di satu platform juga bisa dilihat dari platform lainnya. Artinya jangkauan dari penjual akan semakin luas. Hal tersebut tentu menguntungkan seller, termasuk seller UMKM yang dituntut untuk adaptif dengan teknologi,” ungkapnya.

Selain itu, diketahui bahwa dengan integrasi ini, penjual dapat memanfaatkan kecanggihan berbagai fitur yang dapat membantu seller untuk menghasilkan strategi pemasaran yang lebih efektif, tanpa harus menguras sumber daya manusia dan finansial secara berlebihan.

Namun, proses integrasi ini tidak sepenuhnya berjalan tanpa hambatan. Sejumlah penjual yang sebelumnya hanya aktif di salah satu platform mengaku kesulitan menyesuaikan diri dengan tampilan antarmuka baru, perbedaan sistem promosi, hingga tantangan teknis dalam proses migrasi. Keluhan tersebut marak ditemui di media sosial dan forum komunitas penjual.

Menanggapi kondisi ini, Sigit Widodo, selaku Pengamat Digital Internet Development Institute (ID Institute), menyatakan, integrasi seller center yang saat ini tengah dilakukan pasca merger Tokopedia dan TikTok dalam jangka panjang akan menciptakan efisiensi dan kinerja yang optimal.

"Jika saat ini masih ada beberapa kendala, menurut saya itu sangat wajar dan lazim terjadi dalam penggabungan dua sistem digital dengan size sebesar Tokopedia dan TikTok Shop,” ujarnya.

Sigit menambahkan, tentu saja seller yang harus berpindah ke sistem baru perlu melakukan adaptasi. Di manapun adaptasi pasti membutuhkan effort, namun pada akhirnya integrasi ini akan membuka peluang untuk mengoptimalkan operasional dan memperluas jangkauan pasar.

Jika sudah selesai, seller akan mendapatkan kepraktisan, jangkauan pasar yang lebih luas, dan potensi pertumbuhan yang lebih cepat,” pungkasnya.

Meski demikian, banyak pihak menilai tantangan ini sebagai bagian dari proses adaptasi yang wajar dalam era transformasi digital.

Para pelaku usaha yang cepat merespons perubahan umumnya lebih siap menghadapi gejolak pasar dan mampu mempertahankan keberlanjutan bisnis mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.

Misalnya, Kurma Alif sebagai salah satu bagian dari Kalaborasi Group menggunakan integrated seller center Tokopedia dan TikTok Shop termasuk di bulan Ramadan ini, Kurma Alif mengalami kenaikan transaksi 10 kali lipat di Tokopedia.

Hasil ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi kini menjadi kunci untuk bertahan di tengah tantangan ekonomi.

Bagi UMKM, ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga tentang peluang baru untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui digital.

Editor: Iwan Supriyatna

Tag:  #integrasi #tokopedia #tiktok #shop #dorong #umkm #naik #kelas #tengah #perlambatan #ekonomi

KOMENTAR