Marak Penipuan Lowongan Kerja, Ini Tips untuk Para ''Job Seeker''
Ilustrasi lowongan kerja. (FREEPIK/RAWPIXEL.COM)
20:12
4 Juni 2025

Marak Penipuan Lowongan Kerja, Ini Tips untuk Para ''Job Seeker''

Penipuan lowongan kerja belakangan marak terjadi di berbagai platform lamaran kerja.

Para pelaku penipuan ini tampak memanfaatkan waktu selepas Idul Fitri yang kerap jadi masa puncak pencarian kerja.

Hal tersebut dicatat oleh platform pencarian kerja Glints TapLoker. Mereka mendapatkan kenaikan pengguna dan lamaran sekitar 50 persen sejak berakhirnya libur Lebaran.

 

Ilustrasi Lowongan Kerja. Ilustrasi Lowongan Kerja.

Meski begitu, hal ini justru sejalan dengan kenaikan dugaan lowongan kerja palsu sebanyak 4 kali lipat yang dilaporkan pengguna dan disaring tim internal mereka.

Para penipu menggunakan platform pencarian kerja untuk membangun kepercayaan kepada calon korban lewat ragam bentuk lowongan kerja palsu.

Dalam kasus yang ditemukan oleh Glints TapLoker, seorang pencari kerja melamar ke pekerjaan dengan titel Admin E-Commerce yang diiklankan oleh sebuah perusahaan yang berlokasi di Jakarta. Setelah lolos penyaringan atau screening awal, ia diminta untuk mengikuti wawancara lewat Telegram.

Perusahaan ini kemudian menjelaskan bahwa pekerjaaannya adalah pekerjaan remote atau bisa dikerjakan secara jarak jauh. Pekerjaannya adalah mengatur pengiriman sejumlah produk kepada pelanggan di platform e-commerce populer.

Pencari kerja menyetujui pekerjaan dan diberi target untuk menyelesaikan 15 pengiriman. Dalam modus ini, pencari kerja diberikan akses kepada akun perusahaan dengan saldo yang telah terisi. Ia diminta untuk membeli dan mengirim barang melalui akun tersebut.

Ia berhasil menyelesaikan 3 pengiriman dan mendapatkan imbalan Rp 49.000 yang dikirim ke dompet elektronik e-commerce miliknya. Dana sebesar Rp 49.000 ini disebut sebagai “profit” atau kompensasi untuknya.

 

Ilustrasi lowongan pekerjaan. Freepik Ilustrasi lowongan pekerjaan.

Perusahaan tersebut kemudian memberinya tugas baru yang memerlukan dana lebih besar dari isi saldo dompet elektronik e-commerce pelamar tersebut.

Ketika pelamar itu menolak, sang penipu mengancam akan mengirimkan pesanan barang dalam jumlah besar ke alamat rumahnya menggunakan metode cash on delivery (COD). Ia juga akan dipaksa untuk membayar biaya tinggi dari pesanan dalam jumlah besar tersebut.

Di titik ini, sang pelamar kerja menaruh curiga dan melaporkan kejadian ini kepada Glints TapLoker.

Menanggapi kejadian ini, Head of Platform Operations Glints TapLoker Cynthia Dewi menyatakan, perusahaan yang terlibat telah lolos verifikasi identitas tahap awal, setelah mengirimkan dokumen legal yang sah atau valid.

Deskripsi dan pekerjaan yang diposting pun tidak menunjukkan indikasi risiko.

Setelah menerima laporan pengguna tersebut, Glints TapLoker menugaskan tim job fraud mereka untuk melakukan investigasi. Setelah detailnya diverifikasi, perusahaan mencurigakan tersebut segera diblokir dan dihapus dari platform mereka.

Cynthia menyebutkan, pihaknya menemukan kenaikan kasus penipuan dengan modus meminta korban untuk melanjutkan pembicaraan lewat aplikasi pesan anonim seperti Telegram.

Penipu sering kali meminta korbannya untuk mentransfer uang mereka ke rekening online sebagai bagian dari proses wawancara atau rekrutmen palsu.

Cynthia mengungkap, para penipu ini semakin gencar dalam menjalankan aksinya.

“Mereka semakin agresif dengan taktik mereka. Pertama, mereka memancing korban dengan imbalan uang kecil, lalu mengancam korban dengan kerugian uang ketika mereka tidak mengikuti permintaan berikutnya dari penipu,” ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (4/6/2025).

Secara khusus, tim Glints TapLoker mengamati pekerjaan work from home (WFH) atau remote dengan tugas sederhana seperti admin atau data entry kerap kali rentan menjadi sarana penipuan berbalut lowongan kerja. Pekerjaan ini memang tergolong populer bagi pencari kerja di Indonesia.

 

Ilustrasi lowongan kerja. 
SHUTTERSTOCK/STOKKETE Ilustrasi lowongan kerja.

Cynthia mengingatkan para pencari kerja agar tetap waspada dan segera melaporkan tingkah laku mencurigakan perusahaan atau rekruter saat sedang melamar kerja.

“Jika pencari kerja menemukan hal serupa dari rekruter kami, mereka harus langsung waspada akan kemungkinan penipuan, lalu segera hentikan komunikasi dengan terduga penipu, dan melaporkannya ke Glints Taploker,” ucapnya.

Lebih lanjut, Cynthia menjelaskan tindak penipuan paling sering terjadi di tahap lanjut rekrutman ketika korban dan penipu berkomunikasi di luar platform. Di sini, Glints TapLoker tidak bisa memantau atau memblok sang penipu.

Oleh karena itu, Glints TapLoker mendorong pencari kerja untuk segera melaporkan lowongan dan perusahaan jika menemukan tingkah laku mencurigakan.

Para pencari kerja juga sebaiknya mengabaikan ancaman yang diberikan oleh para penipu karena mereka tidak dapat dipercaya.

Cynthia mengatakan, pihaknya sangat menghargai laporan seperti ini untuk membantu mereka dengan cepat mengenali penipu dan ragam siasat penipuan baru. Hal ini membantu menjaga keamanan seluruh komunitas pencari kerja.

Untuk menanggapi kenaikan kasus penipuan pencarian kerja dan rekrutmen, Glints TapLoker telah meningkatkan proses verifikasi terhadap lowongan kerja baru. Selain itu, Glints TapLoker juga memperkuat langkah dalam scanning (pemindaian) dan blokir terkait perusahaan dan lowongan kerja mencurigakan.

Selain itu, ribuan lowongan kerja yang dianggap berisiko tinggi telah dihapus dari platform mereka, hasil dari penguatan sistem keamanan, laporan dari pengguna, serta pemindaian dan proses kurasi internal yang lebih kuat.

Cynthia menekankan, melalui tim khusus yang didedikasikan untuk mencegah potensi penipuan, Glints TapLoker berkomitmen untuk melindungi pencari kerja menyediakan platform pencari kerja yang aman untuk semua.

Tag:  #marak #penipuan #lowongan #kerja #tips #untuk #para #seeker

KOMENTAR