



Kecerdasan Buatan Kini Bisa Bantu Investor Buat Keputusan Investasi
- Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin banyak diadopsi dalam berbagai sektor, termasuk dunia investasi. Salah satu pendekatan terbaru datang dari PT Kaya Lautan Permata, penyedia layanan investasi yang memperkenalkan sistem otomatisasi pengelolaan reksa dana berbasis AI.
Melalui fitur yang mereka sebut KayaSmart+, perusahaan mencoba menyederhanakan proses pengambilan keputusan investasi yang kerap dianggap kompleks oleh sebagian investor ritel. Sistem ini bekerja dengan algoritma internal yang secara otomatis menyesuaikan alokasi aset dan melakukan penyeimbangan portofolio sesuai dengan profil risiko pengguna.
CEO PT Kaya Lautan Permata, Jonathan Renaldi Tuhirman, menjelaskan bahwa fitur tersebut memanfaatkan kombinasi indikator teknikal dan fundamental secara real-time, sehingga sistem mampu merespons perubahan pasar dengan cepat.
“Pendekatan ini memungkinkan portofolio tetap seimbang dan adaptif terhadap dinamika pasar, tanpa perlu intervensi manual dari nasabah,” kata Jonathan dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).
Di tengah iklim pasar yang penuh ketidakpastian, solusi otomatis seperti ini menjadi menarik bagi sebagian kalangan, terutama mereka yang menginginkan kenyamanan dalam mengelola dana namun tetap menginginkan hasil yang optimal.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan KayaSmart+ adalah kemampuan untuk menjaga diversifikasi portofolio, yang menurut Jonathan, berperan penting dalam meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan potensi imbal hasil.
Catatan perusahaan menunjukkan, sejak diluncurkan pada September 2024, fitur ini telah mencatat pertumbuhan nilai aset yang signifikan. Dalam empat bulan pertama tahun ini saja, total aset yang dikelola melalui sistem otomatis tersebut meningkat lebih dari 60 kali lipat dibandingkan posisi awal tahun.
Data per 28 Mei 2025 mencatat, portofolio moderat yang dikelola dengan KayaSmart+ mengalami kenaikan lebih dari 11 persen—sebuah angka yang cukup kontras jika dibandingkan dengan kinerja IHSG yang pada periode sama justru melemah 5,49 persen.
“Ini kali pertama semua investor pengguna fitur KayaSmart+ mendapatkan return positif secara serentak,” ujar Jonathan. Ia menyebut, kondisi ini menjadi pencapaian tersendiri di tengah berbagai tekanan eksternal seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi suku bunga global.
PT Kaya Lautan Permata sendiri terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam aplikasinya, perusahaan menyediakan beragam produk reksa dana dari sejumlah manajer investasi yang telah melalui proses kurasi berbasis kinerja dan transparansi.
Meski demikian, Jonathan menekankan bahwa pengembangan teknologi ini masih jauh dari selesai. Perusahaan disebut tengah menyiapkan lapisan tambahan berupa analisis sentimen pasar dan sistem advisory berbasis AI agar fitur KayaSmart+ ke depan semakin presisi dan personal.
Seiring perkembangan teknologi dan makin meluasnya minat masyarakat pada investasi, pendekatan berbasis otomatisasi seperti ini tampaknya akan terus berkembang. Setidaknya, bagi sebagian investor, kehadiran sistem seperti KayaSmart+ memberi opsi baru: berinvestasi tanpa harus terpaku pada layar pasar setiap hari.
Tag: #kecerdasan #buatan #kini #bisa #bantu #investor #buat #keputusan #investasi