ExxonMobil Catat Kebutuhan Migas Dunia Masih Tinggi Sampai 2050, Capai 54 Persen
Director of Energy & Economics ExxonMobil Chris Birdsall dalam ExxonMobil Energy Outlook di Kampus ITB Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/2). (Nurul F/JawaPos.com)
22:00
19 Februari 2025

ExxonMobil Catat Kebutuhan Migas Dunia Masih Tinggi Sampai 2050, Capai 54 Persen

- ExxonMobil mencatat kebutuhan dunia terhadap minyak dan gas (migas) masih tinggi hingga tahun 2050. Meskipun pada saat yang sama penggunaan energi terbarukan juga akan meningkat seiring dengan target penurunan emisi karbon.   "Di tahun 2050, jadi 20-30 tahun ke depan, gas minyak akan tetap menjadi bagian yang signifikan dari sistem energi global," kata Director of Energy & Economics ExxonMobil Chris Birdsall dalam ExxonMobil Energy Outlook di Kampus ITB Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/2).   Dalam paparannya, Chris menyampaikan kebutuhan minyak bumi dan gas alam masih tercatat lebih dari 50 persen pada tahun 2050, tepatnya mencapai 54 persen. Angka ini hanya turun 2 persen dari persentase aktual tahun 2023 yang tercatat sebesar 56 persen.   Sementara itu, kebutuhan masyarakat global terhadap energi terbarukan hanya akan meningkat 9 persen hingga tahun 2050 menjadi 15 persen. Adapun angka aktual tahun 2023 sebesar 6 persen untuk energi global seperti hidrogen, angin, surya dan panas bumi.   Sedangkan, kenaikan permintaan energi lain seperti bioenergi dan nuklir tercatat rendah tak lebih dari 1 persen. Masing-masing 10 persen dari sebelumnya 9 persen dan nuklir naik tipis menjadi 6 persen dari sebelumnya 5 persen.   Itu sebabnya ia berharap bahwa investasi di sektor hulu migas akan terus terjaga. Pasalnya, apabila tak ada investasi maka akan berdampak pada penurunan produksi secara global mencapai 15 persen per tahun.   "Tanpa investasi lanjut untuk minyak dan gas, produksi akan turun sekitar 15 persen setiap tahun. Padahal ada kebutuhan yang signifikan dalam industri migas," jelasnya.   Terkait itu, ExxonMobil berkomitmen untuk terus berinvestasi di sektor hulu migas guna memenuhi kebutuhan energi global. Hal ini terlihat dari fokus utama perusahaan dalam bidang upstream. Kemudian, diikuti oleh energi kimia atau chemicals, Carbon Capture and Storage (CCS), hydrogen, biofuels, lithium dan lubes.   "Minyak dan gas masih bersama di sektor terbesar untuk permintaan energi, diikuti oleh kimia, carbon capture, hidrogen, biofuels, lithium, dan lubrikan. Semua ini adalah pasar yang sangat besar yang sesuai dengan kemampuan ExxonMobil," tutupnya.    

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #exxonmobil #catat #kebutuhan #migas #dunia #masih #tinggi #sampai #2050 #capai #persen

KOMENTAR