

Ekonom dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri. (YouTube SMBC Indonesia)


Chatib Basri Sebut Danantara Bisa 'Recycle' Aset BUMN jika Dikelola Profesional
- Ekonom dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri buka suara soal rencana Presiden Prabowo Subianto untuk meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara pada Senin (24/2) mendatang. Mantan Menteri Keuangan yang akrab disapa Dede ini mengatakan, Danantara bisa menjadi lembaga yang bisa melakukan recycle asset atau strategi untuk memanfaatkan aset lama dan mengubahnya menjadi aset baru. Terlebih, jika badan baru yang dibentuk Presiden Prabowo itu dikelola secara profesional. “Saya ingin katakan Danantara ini kalau nanti pengelolaannya bisa dilakukan sangat baik dan profesional dalam arti kata bahwa dia akan lihat return of invesment, ini adalah satu cara yang baik untuk recycle asset,” kata Dede dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (18/2). Dia mengatakan, kehadiran Danantara nantinya bisa memanfaatkan aset-aset milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi aset produktif. Sehingga, kata dia, investor makin dapat tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia. “Jadi aset-aset yang selama ini tidak bisa dimanfaatkan karena ada di tangan BUMN dan segala macam, bisa di recycle dan menjadi aset produktif yang mungkin bisa membuat investor tertarik,” jelasnya. Namun tentu, sekali lagi Dede mengingatkan agar Danantara dapat dikelola secara profesional. “Tapi tentu pengelolaannya harus profesional,” tutupnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bakal meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara, pada Senin (24/2) mendatang. Prabowo mengungkapkan arti dari Danantara yang namanya ia tentukan sendiri. Menurutnya, Danantara kepanjangan dari Daya Anagata Nusantara yang memiliki arti kekuataan atau energi masa depan Indonesia. Danantara sendiri dibentuk dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan memudahkan koordinasi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mirip dengan model Temasek di Singapura dan Khazanah Berhad di Malaysia. Adapun nantinya, Danantara akan menjadi Sovereign Wealth Fund atau pengelola aset dengan dana kelolaan awal USD 600 miliar atau setara dengan Rp 9.429,8 triliun (Rp 15.716 per USD). Ditetapkan sebagai super holding, Danantara nantinya terdiri dari tiga perbankan milik negara beraset jumbo. Diantaranya ada PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. Selain perbankan, Danantara juga akan menaungi perusahaan pelat merah di bidang energi dan telekomunikasi. Meliputi PT PLN, PT Pertamina, PT Telkom Indonesia Tbk, MIND ID, dan Indonesia Investment Authority (INA).
Editor: Estu Suryowati
Tag: #chatib #basri #sebut #danantara #bisa #recycle #aset #bumn #jika #dikelola #profesional